Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Jumlah pasien positif corona atau covid-19 semakin hari semakin bertambah. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Pencegahan dilakukan mulai dari penggunaan antiseptik dan disinfektan. Lalu apa perbedaan antiseptik dan disinfektan itu?
Sebagian banyak orang, telah menggunakan kedua bahan ini untuk mencegah wabah corona. Namun banyak orang yang belum mengetahui penggunaan kedua bahan tersebut.
Pada dasarnya, antiseptik dan disinfektan ini memang digunakan untuk membunuh virus. Akan tetapi, cara penggunaannya pun berbeda meskipun keduanya digunakan untuk cairan pembersih. Mari kita simak ulasan mengenai perbedaan antiseptik dan disinfektan berikut ini.
Advertisement
Antiseptik (credit: pixabay)
Antiseptik merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit. Antiseptik digunakan untuk tubuh, berbeda dengan disinfektan yang digunakan untuk benda mati.
Antiseptik lebih aman digunakan pada jaringan hidup. Penggunaan antiseptik juga sangat dianjurkan ketika terjadi wabah penyakit seperti covid-19 guna memperlambat penyebaran penyakit.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Melansir dari healthy line, antiseptik biasanya digunakan untuk beberapa hal seperti berikut ini:
- Antiseptik digunakan untuk bahan pembersih pada tangan. Penggunaan antiseptik pada tangan dapat membersihkan tangan dari mikroorganisme penyebab penyakit.
- Antiseptik dapat membasmi kuman pada selaput lendir. Antiseptik dapat diterapkan pada ureta, kandung kemih, atau vagina. Antiseptik juga dapat mengobati infeksi di area ini.
- Antiseptik dapat digunakan untuk membersihkan kulit sebelum melakukan operasi. Hal ini bertujuan untuk melindungi kulit terhadap mikroorganisme berbahaya pada kulit.
- Dapat mengobati infeksi pada kulit. Seperti infeksi luka ringan dan luka bakar.
- Digunakan untuk mengobati infeksi pada tenggorokan dan mulut. Beberapa pelega tenggorokan mengandung antiseptik untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri.
Advertisement
Antiseptik (credit: pixabay)
Disinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau obat untuk membasmi kuman dan penyakit. Disinfektan digunakan untuk permukaan benda mati seperti pada meja, gagang pintu, lemari, wastafel dan lain-lain.
Berbeda dengan antiseptik, disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran mineral.
Melansir dari Hello sehat, disinfektan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu disinfektan yang digunakan di rumah sakit dan disinfektan untuk penggunaan umum.
Disinfektan di rumah sakit digunakan untuk mengendalikan infeksi yang tersebar dan digunakan untuk mensterilkan alat medis, lantai, dinding, dan lainnya. Sedangkan disinfektan yang digunakan untuk umum biasanya dipakai untuk mensterilkan permukaan meja seperti meja, lantai, dan sebagainya.
Berikut kegunaan disinfektan yang perlu kalian ketahui:
- Disinfektan banyak ditemukan dalam produk pembersih lantai, dapur, dan pembersih rumah tangga. Disinfektan digunakan untuk membersihkan dan membunuh kuman pada benda mati.
- Disinfektan berfungsi sebagai cairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan tidak membahayakan untuk kesehatan.
- Disinfektan lebih efektif untuk membunuh mikroorganisme dibandingkan cairan pembersih lainnya.
Efek samping antiseptik dan disinfektan (credit: freepik)
Meski ampuh membunuh kuman dan virus penyebab penyakit, beberapa jenis antiseptik dan disinfektan yang konsentrasinya kuat, dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti luka bakar di kulit, jika tidak dilarutkan dengan air ataupun cairan lainnya terlebih dahulu.
Iritasi akibat bahan antiseptik ataupun disinfektan, disebut sebagai dermatitis kontak atau peradangan berupa ruam gatal dan kemerahan pada kulit akibat kontak langsung dengan zat tertentu. Jika kalian menggunakan antiseptik untuk membersihkan luka, ada baiknya untuk membatasi pemakaiannya hanya untuk luka ringan.
Jangan gunakan antiseptik dan disinfektan jika kalian mengalami luka di area mata, luka akibat gigitan manusia dan binatang, luka yang dalam dan besar, luka bakar yang parah, serta luka akibat benda asing yang menancap.
Bahan disinfektan glutaraldehyde mempunyai efek samping seperti:
-Mual
-Sakit kepala
-Sumbatan jalan napas
-Asma
-Rhinitis, atau peradangan atau iritasi di lapisan dalam hidung. Ditandai dengan gejala pilek, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.
-Iritasi mata, atau mata akan terasa gatal dan berwarna merah penyebab iritasi.
-Dermatitis, peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit jadi merah, gatal, terkelupas, bersisik, bahkan bengkak.
-Diskolarasi kulit atau perubahan warna kulit.
Oleh karenanya, cairan disinfektan lebih beracun dan tidak disarankan untuk mengaplikasikan atau menggunakan disinfektan pada permukaan kulit atau jaringan hidup lain. Hal ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Saat ini antiseptik maupun disinfektan banyak dicari orang untuk mencegah penularan covid-19. Namun, ketersediaan antiseptik maupun disinfektan semakin sulit untuk ditemukan. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika kalian membuat antiseptik maupun disinfektan sendiri sebagai solusi kelangkaan kedua bahan tersebut.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/dtm/gen)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA