Konjungsi Temporal Adalah Kata Hubung Waktu, Kenali Ciri Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Penulis: Puput Saputro

Diperbarui: Diterbitkan:

Konjungsi Temporal Adalah Kata Hubung Waktu, Kenali Ciri Fungsi dan Jenis-Jenisnya
Ilustrasi (credit: freepik)

Kapanlagi.com - Bahasa merupakan aspek penting dalam berkomunikasi, baik secara tertulis maupun lisan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa sangat penting. Tak heran, bahasa Indonesia jadi pelajaran pokok semasa sekolah. Di pelajaran bahasa Indonesia pula kita mengenal konjungsi temporal. Secara umum, konjungsi temporal adalah salah satu jenis kata hubung.

Lebih lanjut, konjungsi temporal adalah jenis kata hubung yang menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan waktu. Penggunaan konjungsi temporal sering kita jumpai di keseharian. Baik dalam percakapan sehari-hari maupun, dalam bahasa tulis seperti di teks surat kabar, buku, atau sejenisnya.

Mempelajari konjungsi temporal adalah hal yang sangat penting. Sebab, konjungsi temporal akan sangat membantu seorang pembaca atau pendengar dalam memahami suatu kalimat. Bagaimana penjelasan lebih lanjutnya? Simak ulasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

 

1. Pengertian Konjungsi Temporal Adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi merupakan kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Sementara, dalam KBBI arti dari temporal lebih mengacu pada suatu hal yang berhubungan dengan waktu. Artinya, konjungsi temporal adalah kata atau ungkapan yang menghubungan kata, frasa, klausa, atau kalimat untuk menunjukkan hubungan waktu.

Secara umum konjungsi temporal adalah jenis kata hubung yang menunjukkan hubungan waktu. Selain menunjukkan waktu, konjungsi ini juga dipergunakan untuk memperlihatkan hubungan dari dua kejadian yang berlangsung pada waktu berbeda. Adapun beberapa contoh konjungsi temporal di antaranya lalu, kemudian, setelah itu, sebelumnya, hingga, sampai, sejak, dan sebagainya.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Fungsi Konjungsi Temporal

Layaknya konjungsi pada umumnya, konjungsi temporal digunakan sebagai penghubung dari kata, frasa, atau kalimat. Namun lebih spesifik fungsi dari konjungsi temporal adalah untuk menghubungkan dua kata, frasa, klausa, dan kalimat yang saling mempunyai keterkaitan. Dalam hal ini, keterkaitan yang dimaksud adalah adanya hubungan urutan waktu.

Oleh karena itu, konjungsi temporal sering digunakan untuk menjelaskan sesuatu secara kronologis atau berdasar urutan waktu. Konjungsi temporal sering kali digunakan menunjukkan urutan kejadian atau tahapan suatu proses, misal dalam buku resep. Selain itu, dalam penulisan cerita penggunaan konjungsi temporal berguna untuk menunjukkan alur cerita.

 

 

3. Ciri-Ciri Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal adalah istilah yang dipakai khusus untuk kata hubung yang menunjukkan hubungan atau keterikatan waktu. Sehingga, konjungsi temporal mempunyai karakteristik tersendiri dan berbeda dengan jenis konjungsi lainnya. Adapun ciri-ciri konjungsi temporal adalah sebagai berikut.

1. Menunjukkan keterkaitan atau adanya hubungan waktu.

2. Dapat digunakan untuk menghubungkan antara klausa dan kalimat induk.

3. Konjungsi temporal dapat ditempatkan di bagian awal atau di tengah kalimat.

4. Berfungsi untuk subjungtif dalam kalimat, sehingga keberadaanya dapat melengkapi makna dan membuat kalimat jadi lebih koheren serta mudah dipahami.

 

 

4. Jenis Konjungsi Temporal Sederajat

Secara garis besar, konjungsi temporal terbagi dalam dua jenis, yaitu konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat. Kedua jenis konjungsi ini mempunyai karakteristik, kegunaan dan aturannya masing-masing.

Adapun konjungsi temporal sederajat adalah jenis konjungsi temporal yang bersifat setara, artinya tidak dapat diletakkan di bagian awal ataupun akhir kalimat, melainkan hanya bisa diletakkan di tengah-tengah. Alih-alih membuat lebih mudah dipahami, peletakkan konjungsi temporal di bagian awal atau akhir bisa membuat kalimat menjadi ambigu dan sulit dipahami.

Adapun beberapa contoh penggunaan konjungsi temporal sederajat adalah sebagai berikut.

1. Hasan sedang mandi, sebelumnya dia telah bermain bersama teman-temannya.

2. Anjing Rena keracunan, lalu dibawa ke klinik hewan.

3. Fahri telah selesai menulis surat untuk sepupunya, kemudian dia akan mengirimkannya.

4. Ibu pergi ke rumah nenek, kemudian mampir ke pasar untuk membeli buah.

 

 

5. Jenis Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Selain konjungsi temporal sederajat, ada pula jenis yang kedua yaitu konjungsi temporal tidak sederajat. Berkebalikan dengan jenis yang sebelumnya, konjungsi temporal ini umumnya digunakan pada kalimat yang tidak setara, bertingkat, atau majemuk. Peletakan konjungsi temporal tidak sederajat bisa berada di awal, tengah, bahkan akhir suatu kalimat.

Adapu contoh penggunaan konjungsi temporal tidak sederajat adalah sebagai berikut.

1. Sementara aku dan adik menyapu halaman, ibu menyiapkan sarapan untuk kami.

2. Jika nilai ujian adik jelek, ayah tidak akan mengajak kami sekeluarga pergi liburan.

3. Restu belajar semakin giat sejak mendapatkan nilai jelek pada saat ujian semester lalu.

4. Ayah membaca koran sambil menyeruput segelas kopi hitam.

Itulah di antaranya ulasan mengenai konjungsi temporal adalah kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu. Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending