Arti Objektif Beserta Cara Berpikirnya, Ketahui Juga Bedanya dengan Berpikir Subjektif

Diterbitkan:

Arti Objektif Beserta Cara Berpikirnya, Ketahui Juga Bedanya dengan Berpikir Subjektif
Ilustrasi (credit: unsplash)

Kapanlagi.com - Kata atau istilah objektif tentu sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Pasalnya, kata objek telah biasa digunakan sehari-hari dalam berbagai kesempatan. Meskipun, secara khusus istilah objektif lebih sering dipakai di ranah ilmiah. Lantas, apa arti objektif yang sebenarnya?

Walaupun sudah tergolong sebagai kata yang cukup populer, faktanya masih banyak orang yang merasa asing dengan istilah objektif. Sehingga, bagi sebagian orang tersebut arti objektif masih jadi hal yang mungkin belum dimengerti. Selain itu, ada pula orang-orang yang kesulitan untuk membedakan arti objektif dan subjektif. Padahal, objektif dan subjektif merupakan dua hal yang bertolak belakang.

Agar lebih paham apa arti objektif dan perbedaannya dengan subjektif, langsung saja simak ulasannya berikut ini.

 

1. Arti Objektif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti objektif berkaitan dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Berdasarkan pengertian menurut KBBI tersebut, kita bisa pahami bahwa objektif merupakan cara pikir dan sudut pandang seseorang terhadap suatu permasalahan atau objek.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, objektif lekat dengan dunia ilmu pengetahuan dan penelitian. Terkait hal ini, arti objektif dipahami sebagai sebuah sikap. Lebih tepatnya, sikap independen dan konsisten untuk memandang suatu hal secara fokus.

Dengan sikap objektif peneliti harus mengesampingkan perasaan, pandangan, dan pendapat yang bersifat pribadi saat memandang objek. Sehingga, penilaian terhadap suatu objek harus dilakukan berdasarkan pandangan yang fokus dan menyeluruh. Dengan demikian, hasil dari penelitian juga akan lebih valid jauh dari asumsi, perkiraan, dan prasangka yang belum tentu kebenarannya.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Cara Berpikir Objektif

Bagi seorang peneliti, kemampuan untuk bisa berpikir secara objektif adalah sebuah keharusan. Meski tentu berpikir objektif terkadang jadi hal cukup sulit. Sebab bagaimanapun, manusia mempunyai akal dan perasaan yang bekerja secara naluriah. Kendati demikian, cara berpikir objektif adalah hal yang bisa dilatih.

Namun tentunya latihan untuk bisa berpikir objektif tak sebatas dengan belajar dan memahami arti objektif. Lebih dari itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan dan diperhatikan. Dilansir dari changingminds.org, setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan agar bisa bersikap objektif, yaitu:

1. Tidak emosional, tidak menjadi gelisah atau tertekan dengan cara apa pun.

2. Lihat hal-hal sebagaimana adanya, bukan dari sudut pandang yang bias terlebih secara pribadi.

3. Bersikaplah netral, pahami kedua sudut pandang.

 

3. Manfaat Sikap Objektif

Setelah mengetahui apa arti objektif, kita bisa tahu bahwa objektif merupakan sebuah sikap yang cukup penting. Tak saja bagi peneliti, sikap objektif juga perlu dimiliki oleh siapapun. Pasalnya, dengan sikap objektif seseorang bisa memandang suatu permasalahan secara lebih komprehensif. Sehingga, juga akan lebih fokus dalam mencari solusi dari masalah tersebut.

Selain itu, sikap objektif masih mempunyai banyak manfaat lainnya. Berikut beberapa manfaat dari sikap objektif.

1. Sikap objektif memiliki efek menenangkan, sehingga dapat membantu orang untuk melihat segala sesuatu permasalahan, sebagaimana adanya atau dari sudut pandang yang berbeda.

2. Sikap objektif juga membantu menghilangkan emosi, memungkinkan orang untuk berpikir lebih rasional. Inilah yang membuat sikap objektif memudahkan proses pencarian solusi.

3. Sikap objektif membantu mendapatkan penjelasan yang akurat tentang bagaimana segala sesuatu (objek) beserta permasalahan-permasalahan yang ada di dunia bekerja.

4. Sikap objektif juga membantu seseorang dalam proses menyediakan wilayah netral yang memungkinkan terjadinya diskusi yang adil. Itu artinya, sikap objektif akan berguna dalam proses pengambilan keputusan.

 

4. Perbedaan Objektif dan Subjektif

Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, banyak orang yang sampai saat ini sukar membedakan arti objektif dan subjektif. Padahal, objektif dan subjektif merupakan dua hal yang bertolak belakang. Sehingga, tertukarnya pemahaman antara sikap objektif dan subjektif bisa jadi hal yang cukup fatal.

Arti objektif adalah berkaitan dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Dengan kata lain, objektif menjadi sikap dan sudut pandang seseorang yang melihat suatu objek permasalahan secara menyeluruh dan fokus tanpa melibatkan perasaan, pandangan, dan pendapat pribadi.

Berkebalikan dengan arti objektif, subjektif mempunyai pengertian cara pandang yang mengacu pada pendapat atau perasaan pribadi seseorang. Sehingga, cara pandang subjektif tak saja fokus pada objek, melainkan juga menggunakan perasaan, pandangan, dan pendapat pribadi sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisis suatu permasalahan.

Singkatnya, arti sudut pandang objektif didasarkan pada kebenaran dan fakta yang melingkupi suatu objek atau permasalahan. Sedangkan, sudut pandang subjektif lebih menitikberatkan pada pengamatan objek dengan mempertimbangkan pikiran, perasaan, pandangan, pendapat pribadi.

Itulah di antaranya ulasan tentang arti objektif berikut perbedaannya dengan subjektif. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian!

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending