Playboy Hapus Akunnya Setelah Skandal Data Facebook

Penulis: Rezka Aulia

Diterbitkan:

Playboy Hapus Akunnya Setelah Skandal Data Facebook Alasan keamanan data buat Playboy hapus akunnya. (istimewa)

Kapanlagi.com - Kontroversi facebook terus merebak, setelah diketahui mengalami kebocoran data pengguna beberapa pekan lalu. Baru-baru ini diketahui jika facebook menyadap dan mecuri data penggunanya secar ilegal. Terlebih lagi data ini dijual untuk kepentingan politik kampanye Donald Trump tahun 206 lalu.

Masyarakat USA dan negara barat lainnya langsung bereaksi atas skandal ini. Rasa tak percaya atas jaminan data privat pun memuncak. Banyak pengguna facebook yang memutuskan meninggalkan platform sosial media ini.

Meskipun saat ini facebook adalah perusahaan tekonologi terbesar, kemarahan netizen tak terbendung. Terbukti dengan merebaknya tagar kampanye #DeleteFacebook dan diikuti merosotnya saham facebook dalam 10 hari ini.

Mark Zuckerberg sendiri telah menyampaikan penyesalannya secara pribadi. Namun hingga saat ini tak ada pernyataan resmi oleh facebook dilevel perusahaan.

Telah banyak netizen yang merasa resah atas skandal ini. Mereka pun menghapus facebooknya demi menjaga privasi digital mereka. Tren ini diikuti oleh pesohor Elon Musk, yang menghapus akun bisnis Tesla di facebook.

Pernyataan resmi Playboy atas penutupan akun facebooknya. (twitter.com/cooperhefner/)

Hal ini juga diikuti oleh Majalah Playboy internasional yang menghapus akun mereka Rabu (28/03). Cooper Hefner anak pemilik Playboy, alm Hugh Hefner, memutuskan hal ini karena merasa resah aturan facebook dan keselamatan datanya.

'Aturan konten Facebook sebenarnya berkontradiksi dengan aturan perusahaan kami. Selama ini kami telah mencoba menyuarakan aspirasi kami kepada platform ini, untuk dapat lebih ekspresif secara seksual. Menimbang skandal terbaru facebook pada pemilihan presiden Amerika, ini menunjukkan konsern kami atas keselamatan serta privasi data pengguna layanan kami. Terdapat lebih dari 25 juta penggemar Playboy di facebook. Hal ini membuat kami yakin saatnya meninggalkan sosial media ini. -Cooper Hefner'

Perlu diingat, Mark Zuckerberg tak hanya memiliki Facebook. Perusahaan teknologi miliknya juga meliputi WhatsApp dan Instagram. Walaupun saat ini data yang diincar dari pengguna Amerika dan sekitarnya, bukan tak mungkin privasi kita akan terancam.

Untuk perusahaan yang telah survive sejak 2007 seperti facebook, tak dapat menjaga data penggunanya adalah sangat fatal. Bukan tak mungkin aktivitas digital kita saat ini sebenarnya juga sedang diintai 'mata' tak terlihat. KLovers tidak bisa memasrahkan keselamatan data kepada pihak penyedia layanan digital.

Bahkan Mark Zuckerberg dan istrinya tak mengunggah banyak privasi ke dalam akun sosial media mereka. Nampaknya menjaga keamanan data digital dapat diawali dengan mengontrol apa saja yang kita unggah ke sosial media ya.

Mungkin kini saatnya netizen Indonesia lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan layanan digital. Hal ini untuk mencegah bocornya data privat kita yang penting ke tangan-tangan jahat. Please be wise KLovers!

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rna)

Editor:

Rezka Aulia

Rekomendasi
Trending