Lulus dari Universitas Hiroshima, Tuswadi Pilih Jadi Guru SMA di Desa

Kapanlagi.com - 'Dimana ada niat, disitu pasti ada jalan!' Kalimat motivasi tersebut tampaknya melekat erat dalam pemikiran Tuswadi. Berawal dari anak seorang pedagang cangkul, ia mampu membuktikan kemampuannya dengan meraih pendidikan S2 dan S3 di Universitas Hiroshima.

Berkuliah dan tinggal lama di negeri orang tidak serta merta membuat Tuswadi bak kacang lupa kulitnya. Pria asal Desa Tapen, Banjarnegara, Jawa Tengah ini memutuskan kembali ke kampung halamannya dan meneruskan profesinya sebagai guru Bahasa Inggris. Apa alasannya?

Perjalanan inspiratifnya dimulai saat ia meraih gelar sarjana di Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada tahun 1999. Pria yang dikenal dengan julukan Mr. Tus atau DR. Tus ini kemudian melanjutkan kuliah S2 dan S3 di Universitas Hiroshima.

Berawal dari biaya sendiri sampai mendapatkan beasiswa, Tuswadi akhirnya mendapat gelar doktor di bidang Pendidikan dan Mitigasi Bencana, gelar tersebut akhirnya membawa Tuswadi ke julukan akrabnya saat ini, DR. Tus.

Melalui ketekunannya, ia kemudian mendirikan sebuah sarana pendidikan yang ia sebut "Rumah Pintar DR. Tus". Rumah Pintar DR. Tus menerapkan sistem pembelajaran Jepang, dimana selain bahasa Inggris, siswa akan diajari soal kemadirian, pembentukan karakter, nilai-nilai kemanusiaan dan nilai agama.

Seperti yang dilansir Brilio, DR. Tus menilai selama ini banyak terjadi jurang komunikasi antara pendidik dan peserta didik sehingga peserta didik tidak mampu meraih prestasi akademis dan non akademis secara maksimal. Oleh karena itu, ia termotivasi untuk mendirikan sebuah sarana pendidikan yang bersahabat bagi murid-muridnya kelak.

Pendidik yang juga menulis buku ini juga berkeinginan untuk memotivasi anak didiknya meraih ilmu yang setinggi-tingginya sampai ke luar negeri. Hingga saat ini, keteguhan DR. Tus telah mengantarkan 25 pemuda-pemudi Indonesia sejak 2009 yang meneruskan S2 dan S3 di Universitas Hiroshima.

Melalui Rumah Pintar DR. Tus, ia pelan-pelan merintis untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas. Salut!