Zuhud Adalah Sikap Memandang Akhirat dalam Agama Islam, Ketahui Makna dan Tingkatan-Tingkatannya

Penulis: Puput Saputro

Diperbarui: Diterbitkan:

Zuhud Adalah Sikap Memandang Akhirat dalam Agama Islam, Ketahui Makna dan Tingkatan-Tingkatannya
Pengertian Zuhud (credit: freepik)

Kapanlagi.com - Zuhud adalah istilah untuk menyebut cara pandang seseorang terhadap kehidupan di alam akhirat dalam agama Islam. Secara umum, di agama Islam kehidupan di akhirat memang dipandang sebagai suatu hal yang penting. Sebab, di alam akhirat tersebut manusia akan menjalani kehidupannya yang kekal.

Zuhud menjadi salah satu cara untuk mencapai kehidupan akhirat yang tentram dan jauh dari siksaan. Pasalnya, zuhud adalah sikap yang dilakukan seseorang untuk mengesampingkan kehidupan dunia, demi bisa fokus pada kehidupan akhirat.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami apa itu zuhud dan bagaimana cara menjalankannya. Untuk mengetahui zuhud lebih dalam, simak ulasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

 

1. Pengertian Zuhud Adalah

Seperti yang disinggung sebelumya, zuhud adalah cara pandang atau sikap seseorang yang lebih mementingkan kehidupan akhirat dibandingkan dunia. Dilansir dari nu.or.id, defisnis zuhud adalah upaya untuk melepaskan hati dari hal-hal yang berbau duniawi. Artinya, dengan melakukan zuhud seseorang akan lebih terfokus pada kehidupan akhiratnya kelak.

Zuhud menjadi penting karenakan sering kali kepentingan-kepentingan di dunia membuat seseorang terbutakan dan tidak mengingat akhirat. Zuhud juga akan menjauhkan seorang muslim dari perilaku jahat dan maksiat. Selain itu, dengan zuhud, seorang muslim akan lebih ikhlas bersedekah. Sebab, umat muslim itu meyakini bahwa apa yang sedang disedekahkan akan menjadi haknya di akhirat kelak.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Dalil Mengenai Zuhud

Zuhud adalah sikap umat Islam yang yang lebih mementingkan kehidupan akhirat dibandingka dunia. Zuhud dianjurkan untuk dilakukan karena dapat membuat seorang muslim menuai banyak pahala kebaikan. Perintah dan anjuran mengenai zuhud juga turun langsung dari Allah SWT dan Rasulullah, melalui potongan ayat dan hadis.

1. Surat Al-Hadid ayat 23
Adapun salah satu dalil mengenai zuhud terdapat dalam ayat suci Al-Quran, surat Al-Hadid ayat 23, yang artinya sebagai berikut.

"(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."

2. Surat Al-A'la, ayat 16
Selain ayat di atas, dalil mengenai zuhud juga terdapat dalam surat Al-A'la, ayat 16. Penggalan ayat tersebut mempunyai arti yang berbunyi:

"Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi."

3. Surat Al-A'la, ayat 17

"Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal."

4. Doa Nabi Muhammad mengenai Zuhud
Zuhud adalah perbuatan yang istimewa untuk dilakukan. Oleh karena itu, selain lewat perintah langsung dari Allah, zuhud juga dianjurkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan, Rasulullah diketahui mempunyai doa khusus mengenai zuhud. Doa tersebut sebagaimana yang disaksikan oleh Ibnu 'Umar yang disampaikan dalam hadis berikut:

Ibnu 'Umar pernah mendengar Rasulullah SAW melantunkan doa, "Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini" (HR.Tirmidzi, An Nasa'i, Al Hakim, dan Al Baghawi).

 

3. Makna Zuhud

Pengertian zuhud adalah meninggalkan atau melepaskan ikatan hati dengan berbagai urusan dunia, untuk kemudian lebih fokus pada kehidupan akhirat. Namun, memahami zuhud sebaiknya tidak hanya di permukaan atau sebatas pada pengetiannya saja. Pasalnya, zuhud juga mempunyai 3 pemaknaan. Dilansir dari muslim.or.id, Ibnu Rajab Rahimahullah menjelaskan ketiga makna zuhud adalah sebagai berikut.

1. Makna Zuhud yang Pertama
Zuhud adalah sikap seorang hamba yang lebih sadar dan meyakini bahwa rezeki manusia ada di tangan Allah SWT. Keyakinan ini akan membuat seseorang rezeki setiap manusia sudah diatur oleh Allah SWT secara adil. Hal tersebut sebagai mana yang terkandung dalam surah Huud ayat 6, yang artinya berbunyi:

"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rezekinya" (QS. Huud, ayat 6)

Selain itu, makna zuhud pertama ini juga dijelaskan dalam penggalan ayat dalam Adz Dzaariyaat, yang artinya berbunyi:

"Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu" (QS. Adz Dzaariyaat, ayat 22).

2. Makna Zuhud yang Kedua
Makna zuhud yang kedua berkaitan dengan kelapangan dada dalam menerima cobaan. Dalam hal ini arti zuhud adalah situasi dimana seorang hamba tertimpa musibah dalam kehidupan dunia seperti hilangnya harta, anak, dan lainnya. Atas kesabaran dan keikhlasannya, hamba tersebut akan mendapatkan pahala. Di samping itu adanya cobaan juga akan membuat seseorang semakin yakin pada Allah SWT.

Hal tersebut sebagaimana yang terkandung dalam salah satu hadis Rasulullah yang berbunyi:

"Barangsiapa yang zuhud terhadap dunia, maka berbagai musibah akan terasa ringan olehnya."

3. Makna Zuhud yang Ketiga
Makna zuhud yang ketiga berkaitan dengan cara pandang seorang hamba terhadap orang lain, khususnya dalam hal emuji serta mencelanya saat berada di atas kebenaran. Hal ini terdapat dalam salah satu perkataan Ibnu Mas'ud, yang berbunyi:

"Yakin itu adalah engkau tidak mencari ridha manusia dengan cara menimbulkan kemurkaan Allah. Dan sungguh Allah telah memuji mereka yang berjuang di jalan-Nya dan tidak takut akan celaan."

 

4. Tingkatan-Tingkatan Zuhud

Melakukan zuhud bukanlah hal yang mudah. Namun, nyatanya zuhud mempunyai beberapa tingkatan. Sehingga, untuk memulainya bisa dilakukan dari tingkatan yang terendah. Adapun menurut Imam Ahmad tingkatan-tingkatan zuhud adalah sebagai berikut:

1. Orang awam menganggap zuhud adalah tindakan meninggalkan hal-hal yang haram.

2. Orang istimewa (khawash) yang menganggap zuhud adalah tindakan meninggalkan hal-hal yang halal sekalipun melebihi kebutuhannya.

3. Orang sangat istimewa (al-'arifin) atau yang menganggap zuhud adalah tindakan meninggalkan segala sesuatu yang mengganggunya untuk mengingat Allah SWT.

Itulah di antaranya ulasan mengenai penjelasan zuhud adalah sikap memandang akhirat dalam Islam. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending