6 Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi, Pahami Pengertian Serta Contohnya

Penulis: Puput Saputro

Diterbitkan:

6 Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi, Pahami Pengertian Serta Contohnya
Ilustrasi (credit: freepik)

Kapanlagi.com - Membaca buku masih jadi salah satu hobi yang cukup banyak digemari. Buku memang menawarkan banyak hal, mulai dari hiburan hingga pengetahuan baru. Seperti yang kita tahu, secara garis besar buku dibedakan menjadi dua macam, yaitu buku fiksi dan nonfiksi. Istilah kedua jenis buku tersebut barang kali memang sudah tidak asing di telinga, tapi sebenarnya apa perbedaan buku fiksi dan nonfiksi?

Buku fiksi dan nonfiksi adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi di antaranya bisa ditinjau dari bagian isi buku. Buku fiksi ditulis berdasarkan imajinasi, sehingga isi dari jenis buku ini lebih banyak berupa cerita yang menghibur dan membangkitkan emosi. Sementara, buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan. Buku jenis ini menyajikan suatu informasi dan pengetahuan baru.

Lebih dari itu, ternyata masih ada beberapa perbedaan buku fiksi dan nonfiksi. Apa sajakah itu? Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Pengertian Buku Fiksi

Sebelum mempelajari perbedaan buku fiksi dan nonfiksi, sebaiknya coba pahami dulu pengertian kedua jenis buku tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata fiksi berarti cerita rekaan atau khayalan yang tidak berdasarkan pada kenyataan. Buku fiksi sering dikaitkan dengan karya sastra yang menghibur dengan cerita rekaan, contohnya seperti novel atau cerpen.

Buku-buku fiksi ditulis oleh pengarang dengan mengembangkan imajinasi yang mereka punya. Mulai dari tokoh, konflik, alur cerita, semua dibuat berdasarkan imajinasi. Meski begitu, hampir setiap buku fiksi dibuat dengan menyertakan fakta-fakta sejarah dan sosial yang ada untuk memperkuat cerita agar lebih meyakinkan.

Meski begitu, cerita-cerita dalam buku fiksi juga sering kali dikarang bebas dan jauh dari kenyataan. Sebagai contoh, cerita fabel yang menjadikan sosok binatang sebagai tokoh dengan tingkah laku seperti manusia. Hal tersebut tentu tidak mungkin bisa kita jumpai di kehidupan nyata.

Pada hakikatnya, buku fiksi memang dibuat untuk menghibur dan membangkitkan emosi pembaca. Meski begitu, dalam cerita di buku fiksi juga selalu terselip nilai-nilai dan pembelajaran hidup yang bisa dipetik pembaca.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Pengertian Buku Nonfiksi

Selain pengertian buku fiksi, penting juga untuk memahami apa itu buku nonfiksi sebelum mengetahui perbedaan keduanya. Dilansir dari keydifferences.com, buku nonfiksi adalah buku yang berisi tulisan-tulisan informatif, edukatif dan faktual. Buku jenis ini memuat informasi, deskripsi, peristiwa, tempat, karakter dari suatu objek yang benar-benar ada di kenyataan.

Dalam buku nonfiksi terdapat berbagai informasi yang dapat menambah pengetahuan. Oleh karena itu, alih-alih mendapatkan hiburan rata-rata orang membaca buku fiksi untuk mempelajari lebih banyak tentang suatu subjek dan menambah pengetahuan. Adapun contoh buku-buku nonfiksi antara lain, biografi, ensiklopedia, buku pelajaran, dan sebagainya.

3. Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi

Dari penjelasan kedua pengertian di atas, sekilas tampak perbedaan buku fiksi dan nonfiksi. Namun, selain itu ternyata masih banyak perbedaan lainnya. Dengan mengetahui perbedaan buku fiksi dan nonfiksi, kita akan bisa lebih mudah memahami karakter dan isi buku yang dibaca.

Berikut beberapa poin perbedaan buku fiksi dan nonfiksi:

1. Buku fiksi termasuk dalam karya sastra yang mengandung cerita khayalan berdasarkan imajinasi pengarang. Artinya, setiap tokoh, laur, latar dan dialog semua ditulis berdasarkan imajinasi. Sementara, buku nonfiksi merupakan jenis buku dengan informasi yang benar atau sesuai fakta di kenyataan.

2. Buku fiksi bersifat subjektif, maksudnya pengarang bebas untuk memasukkan pendapat, perspektif, dan imajinasi ke tulisannya. Sedangkan, buku nonfiksi lebih bersifat objektif karena penulis tidak dapat menambahkan pendapat, apalagi imajinasi. Pasalnya, informasi dalam buku nonfiksi harus dijaga kemurniannya agar tetap sesuai dengan fakta.

3. Buku nonfiksi bisa bersifat multitafsir. Pemahaman akan nilai-nilai atau pelajaran hidup yang terkandung dalam cerita pada buku fiksi juga sangat bergantung pada pemahaman pembaca. Terlebih, kebanyakan buku fiksi menghadirkan nilai-nilai tersebut secara implisit. Sebaliknya, pada buku nonfiksi penyajian informasi diuraikan secara langsung, sehingga tidak multitafsir.

4. Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi juga bisa dilihat dari tujuan utama buku tersebut dibuat. Buku fiksi umumnya ditulis dengan tujuan untuk menghibur pembaca. Sedangkan buku nonfiksi lebih untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan yang diangkat sebagai topik pada pembaca.

5. Buku fiksi tidak mencantumkan referensi dari penulis lain. Cerita dalam buku fiksi dibangun sendiri oleh pengarang dengan imajinasinya. Sementara itu, sebaliknya dalam penulisan buku nonfiksi sangat dimugkinkan adanya referensi yang relevan dari penulis lain. Hal ini bahkan bisa dibilang penting untuk membuat informasi dalam buku nonfiksi menjadi lebih kredibel.

6. Dilansir dari keydifferences.com, perbedaan buku fiksi dan nonfiksi juga bisa ditinjau dari penggunaan sudut pandang. Buku fiksi mempunyai berbagai macam sudut pandang penceritaan, mulai dari sudut pandang penulis sebagai narator dan sudut pandang tokoh utama. Sebaliknya, buku nonfiksi menggunakan sudut pandang yang paten, yaitu sudut pandang dari pengarang.

Itulah di antaranya perbedaan antara buku fiksi dan nonfiksi, berikut pengertiannya masing-masing. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending