8 Penyebab Malaria dan Faktor Risiko, Ketahui Tips Pencegahannya

Penulis: Nurul Wahida

Diperbarui: Diterbitkan:

8 Penyebab Malaria dan Faktor Risiko, Ketahui Tips Pencegahannya
Penyebab malaria (credit: freepik.com)

Kapanlagi.com - Malaria adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh parasit. Parasit tersebut menyebar melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi. Penyebab malaria sendiri dapat terjadi karena beragam faktor pemicu yang rentan ditularkan melalui darah penderita malaria.

Parasit penyebab malaria diketahui bernama plasmodium yang dibawa oleh gigitan nyamuk anopheles betina. Parasit yang tersebar melalui gigitan nyamuk dapat menginfeksi melalui aliran darah yang selanjutnya menyerang organ hati. Melansir dari healthline.com, parasit akan berkembang biak dalam kurun waktu 48 hingga 72 jam yang menyebabkan sel yang terinfeksi pecah. Kondisi ini dapat memunculkan beragam gejala akibat malaria.

Ini berkaitan dengan sel darah merah yang telah terinfeksi yang mana nantinya melalui sel darah tersebut dapat terjadi penularan. Meski begitu, kejadian penularan malaria jarang sekali dijumpai apabila tidak terjadi kontak langsung dengan darah penderita malaria. Kasus malaria seringkali ditemui pada wilayah dengan iklim tropis dan subtropis. Sebab wilayah tersebut diketahui cukup strategis untuk tumbuh kembang parasit serta nyamuk.

Pada kondisi tertentu ,malaria dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius apabila tidak segera ditangani. Untuk itulah pentingnya mengetahui penyebab malaria dan faktor risikonya bisa membantu mencegah penyakit ini dialami. Adapun penyebab malaria dan faktor risikonya terdapat pada beberapa poin di bawah ini. Berikut penyebab malaria telah dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.

 

1. Gigitan Nyamuk yang Terinfeksi Parasit

Penyebab malaria yang pertama dapat terjadi karena gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit. Ini menjadi penyebab utama malaria dapat dialami seseorang karena gigitan nyamuk. Di mana nyamuk anopheles betina membawa parasit plasmodium yang bisa menginfeksi tubuh manusia dan masuk ke dalam hati. Selanjutnya parasit tersebut dapat berkembang biak dan merusak sel darah merah.

Hal inilah yang nantinya dapat menyebabkan darah penderita malaria bisa menularkan parasit serupa pada orang lain. Namun seperti ulasan sebelumnya, bahwa penularan dari manusia ke manusia hanya terjadi melalui kontak darah penderita malaria ataupun janin yang telah terinfeksi dari sang ibu.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Ibu Hamil yang Menginfeksi ke Janin

Penyebab malaria selanjutnya juga dapat dipicu oleh infeksi yang ditularkan dari seorang ibu ke janin yang dikandungnya. Ketika seorang ibu hamil terkena malaria, maka hal tersebut dapat berisiko menginfeksi janin yang telah dikandung. Setelah seorang ibu terkena malaria hal tersebut dapat menimbulkan beberapa gejala seperti demam, mual dan muntah, sakit kepala, ataupun mimisan. Konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut diperlukan apabila mengalami gejala malaria untuk mencegah tingkat risiko lebih lanjut.

 

3. Daerah Tropis dan Subtropis

Seperti ulasan sebelumnya penyebab malaria dapat berisiko terhadap kondisi wilayah tempat tinggal. Dalam hal ini daerah yang memiliki iklim tropis dan subtropis lebih berisiko terhadap kasus malaria. Sebat seperti diketahui bahwa wilayah tropis dan subtropis menjadi tempat yang cukup strategis terhadap beragam pertumbuhan parasit serta nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit. Salah satunya adalah malaria yang dibawa oleh nyamuk terinfeksi parasit plasmodium. Melansir dari who.int, beberapa wilayah negara yang berisiko terkena malaria adalah seperti Asia Tenggara, Mediternia Timur, Pasifik Barat dan Amerika. Hal ini pun termasuk Indonesia yang masuk Kawasan Asia Tenggara.

 

4. Faktor Usia

Penyebab malaria dan faktor risikonya akan lebih meningkat pada kategori usia tertentu. Dalam hal ini bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun diketahui dapat berisiko rentan terhadap kejadian kasus malaria. Begitu pula dengan orang pada rentang usia dewasa lebih tua ataupun lansia memiliki risiko tinggi terhadap malaria. Untuk itu pada tingkat usia tersebut diperlukan kewaspadaan dan pengawasan terkait dengan kemungkinan terserang malaria.

 

5. Berbagi Jarum Suntik

Penyebab malaria dan faktor risiko selanjutnya adalah karena berbagi jarum suntik dengan pengidap malaria. Misalnya saja tanpa diketahui bahwa jarum suntik yang digunakan sebelumnya telah terkontaminasi parasit dari darah penderita malaria namun tidak disadari. Ketika menggunakan jarum suntik bersama dengan penderita malaria, hal tersebut mungkin akan rentan terhadap infeksi parasit dari darah penderita malaria. Sehingga perlu mewaspadai apabila jarum suntik yang digunakan tidak cukup steril.

 

6. Memiliki Riwayat HIV/AIDS

Malaria juga dapat rentan menyerang pada orang-orang dengan riwayat penyakit HIV/AIDS. Kondisi ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah atau rendah. Penyakit HIV/AIDS adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi virus menyerang pada sistem kekebalan tubuh. Di mana sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menyebabkan seseorang mungkin rentan terhadap beragam jenis infeksi penyebab penyakit termasuk malaria.

 

7. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan juga berkontribusi terhadap penyebab malaria terjadi. Ini bisa dialami apabila kalian tinggal pada lingkungan dengan  banyak genangan air ataupun kurang bersih yang menjadi lokasi paling disukai untuk nyamuk. Sebab, bisa saja nyamuk tersebut telah membawa parasit malaria yang dapat menular melalui gigitannya. Untuk mencegahnya kalian bisa menjaga lingkungan tetap bersih, menghindari genangan air, memakai lotion antinyamuk, ataupun baju pelindung saat berada pada lingkungan yang rentan terhadap tumbuh kembang nyamuk.

 

8. Pelancong Ataupun Wisatawan

Bagi kalian yang suka berpergian ataupun melakukan travelling ke berbagai daerah, sebaiknya mewaspadai tingkat risiko gigitan nyamuk penyebab malaria. Sebab pelancong ataupun wisatawan termasuk menjadi salah satu penyebab malaria dan lebih berisiko terhadap kejadian malaria. Untuk itu pastikan bahwa daerah yang kalian kunjungi cukup aman dan bebas dari kasus malaria. Selain itu gunakan berbagai pelindung diri untuk mencegah gigitan nyamuk baik dengan pakaian pelindung ataupun lotion antinyamuk.

 

9. Tips Mencegah Malaria

Setelah memahami beberapa penyebab malaria dan faktor risikonya, berikut ini cara mencegah malaria secara mudah. Adapun cara mencegah malaria sebagai berikut dapat kalian simak melalui ulasan di bawah ini.

- Menggunakan pakaian pelindung untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab malaria.

- Mengoleskan lotion antinyamuk pada kulit.

- Pakai kelambu saat tidur untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab malaria.

- Gunakan semprotan pietrin, insektisida pada pakaian untuk mencegah nyamuk.

- Batasi aktivitas di luar ruangan terutama pada saat menjelang malam dan pagi hari.

Nah itulah 8 penyebab malaria dan faktor risiko beserta tips pencegahannya. Konsultasi dan pemeriksaan sedini mungkin dapat dilakukan untuk mencegah tingkat risiko lebih lanjut terkait dengan kejadian malaria.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)