3 Contoh Naskah Drama Anak Sekolah, Cocok untuk Dipentaskan!

Diterbitkan:

3 Contoh Naskah Drama Anak Sekolah, Cocok untuk Dipentaskan!
Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Kapanlagi.com - Drama menjadi salah satu materi yang ada dalam pelajaran sastra. Sebagai siswa, mementaskan kisah drama anak sekolah bisa jadi pilihan yang menarik.

Untuk penentuan naskah, kalian tak perlu khawatir karena telah banyak contoh yang bisa dijadikan referensi. Drama anak sekolah juga mengandung banyak amanat mengenai nilai-nilai positif.

Jika kalian ingin menjadikan pementasan sebagai media pembelajaran yang berisi nasihat, mungkin sejumlah contoh naskah drama anak sekolah yang dihimpun dari berbagai sumber ini bisa jadi referensi.

 

1. Naskah Drama

Drama anak sekolah yang pertama ini mengandung nilai-nilai persahabatan dan ketekunan sekelompok siswa. Drama ini menarik untuk dipentaskan karena mengandung sedikit sentuhan humor.

Reno, Farah, Desi, Sigit, dan Aji merupakan teman sekelas yang sudah janjian mengerjakan tugas bersama. Sayangnya, Reno tidak datang karena tertidur. Karena hal tersebut, Reno harus menghadapi kejadian yang tak terduga.

Desi: Nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya teman-teman.

Sigit: Di balai desa atau di rumah Reno?

Desi: Di balai desa saja.

Farah: Baiklah teman-teman, kalau begitu saya pulang ganti baju dan makan dulu baru saya ke balai desa.

Setelah mereka semua pulang ke rumah masing-masing dan jam menunjukkan pukul empat sore, Farah, Desi, dan Sigit segera berangkat menuju balai desa. Hanya Reno yang tidak berangkat karena sepulang sekolah ia tertidur pulas dan lupa jika sudah sepakat mengerjakan tugas.

(Di Balai Desa)

Sigit: Reno mana ya? Sudah hampir jam lima dia tak kunjung datang.

Farah: Jangan-jangan dia lupa jika sekarang kita akan mengerjakan tugas?

Desi: Atau mungkin dia mengira kalau kita akan mengerjakan tugas di rumahnya. Sebaiknya kita ke rumahnya mungkin dia sudah menunggu kita.

Aji: Mungkin dia ada urusan tetapi lupa memberitahu kita. Kita tunggu saja di sini sembari menyelesaikan separuh tugas.

Mereka berempat mengerjakan tugas bersama terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan Reno. Setelah jam tangan Aji menunjukkan angka pukul 5:30 sore, terlihat dari jauh anak laki-laki terengah-engah berlari membawa tas.

Sigit: Tuh kan, Reno baru kemari.

Farah: Eh.. iya. Tetapi kenapa dia berlari seperti dikejar hantu dan memakai seragam sekolah?

Reno: Teman-teman? Sedang apa kalian sepagi ini di balai desa? Apa kalian tidak takut terlambat ke sekolah?

Seketika Desi, Farah, Sigit dan Aji tertawa terbahak-bahak.

Desi : Ini masih sore, Reno. Pasti kamu baru bangun tidur kan?

Farah : Makanya Dan, kita dilarang tidur sampai hampir petang. Begini jadinya! (Lanjut tertawa).

Wajah Reno memerah disertai rasa malu dan menyesal.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Naskah Drama

Selanjutnya, ada naskah drama anak sekolah yang mengandung nilai-nilai kejujuran dan keberanian. Naskah ini cocok dipentaskan oleh orang yang mengedepankan amanat dalam sebuah karya.

Saprudin : "Woooy. . . !! Maen serobot aja loh?"

(sambil menarik tas Yoyo)

Robby : "Hajar Aja Din, gak sopan tuh orang"

(sambil melotot)

Yoyo : "Maaf Din, gak sengaja"

(yoyo nunduk)

Lalu dari arah belakang, ada salah satu anggota genk yang meringkus kepala Yoyo dengan kantong plastik.

Aang : "Ayo.. ! Jangan nyantai saja, bawa Yoyo ke WC nanti Kepsek dateng."

Genk badung tersebut membawa Yoyo ke WC, hal tersebut tidak diketahui oleh guru ataupun staf sekolah lainnya. Anak-anak pun tidak berani ikut campur masalah dengan Genk badung tersebut. Yoyo ditinggalkan di WC sekolah dan dihajar habis-habisan, sehingga seluruh wajah Yoyo memar terkena pukulan.

Bel sekolah pun berbunyi tanda masuk sekolah, Yoyo pun bergegas masuk ke kelas dengan wajah bonyok penuh memar.

Pak Guru : "Pagi Anak-anak, gimana kabar kalian hari ini?"

(Pak guru sambil mengeluarkan buku dalam tasnya)

Siswa : "Baik Pak" (dengan serentak)

Pak Guru : "Hmmm..! Tapi kayaknya ada yang lagi gak baik nih. Owh ya, yo kena wajahmu memar-memar?

(heran)

Yoyo : "Anu Pak, tadi Yoyo klepeset"

Pak Guru : "Owh.. Ya, udah nanti kamu harus lebih hati-hati lagi..

Yoyo : "I..iya pak"

(jawab Yoyo)

Pada peristiwa yang Yoyo alami tersebut, tidak ada seorang pun yang mau ngasih tahu dan tidak mau tahu apa yang menimpa Yoyo tersebut. Pelajaran pertama pun berakhir, lanjut dengan pelajaran kedua yaitu pelajaran Aqidah Ahlak.

Pada pelajaran tersebut Bu guru menerangkan bahwa tentang hukuman orang yang berbohong, pada pelajaran tersebut Yoyo merasa bersalah karena telah berbohong pada Pak Guru. Waktu istirahat pun tiba, Yoyo pun bergegas ke ruang guru untuk menemui Pak Nono.

Yoyo : "Assalamualaikum Pak, maaf sebelumnya ganggu Bapak"

Pak Guru : "Gak lagi sibuk kok yo, ada apa ya yo. Tumben, gak biasanya"

Yoyo : "Gini Pak, Saya minta maaf telah berbohong tadi. Sebenarnya Saya habis digebukin anak geng badung"

Pak Guru : "Loh, emang ada masalah apa kalian?"

(heran)

Yoyo : "Yoyo gak sengaja menyeggol mereka, Pak"

Pak Guru : "Ya udah nanti saya panggil mereka, Yo. Kamu gak usah takut lagi"

Yoyo :"Makasih ya Pak, Yoyot pamit dulu mau ke kelas"

Yoyo pun kembali ke kelas dengan tenang. Keesokan harinya anak genk badung dipanggil ke kantor sekolah untuk dimintai pertanggung jawabannya. Akhirnya, Yoyo pun mendapatkan pujian dari teman sekelasnya karena Yoyo berani melaporkan kenakalan genk badung.

Wawan selaku teman sekelasnya pun merasa kagum. Walaupun Yoyo merupakan orang paling pendiam, tapi dia berani melaporkan genk badung.

Wawan : "Yo, gue salut sama lu. Berani ngelaporin tingkah jelek genk badung itu"

Yoyo : "Sebetulnya, gue juga takut. Tapi, ini harus"

Wawan : "Iya Yo, semoga mereka sadar"

Yoyo : "Itu yang gue harapkan, Wan"

Wawan : "Owh ya Yo, nanti siang kita ngerjain PR matematika bereng yuk. Soalnya, gue enggak paham betul"

Yoyo : "Hayu, nanti kita belajarnya di rumah nenek gue aja, kan deket rumah lu tuh"

Wawan : "Ok, sampai ketemu nanti ya".

 

3. Naskah Drama

Masih sama seperti contoh sebelumnya, drama anak sekolah tentang tugas kelompok ini juga cocok kalian pentaskan untuk menjadi media pembelajaran. Terdapat amanat tentang pentingnya menjalankan tanggung jawab yang berupa tugas sekolah bagi siswa.

Dalam kelas 10 SMA sedang berlangsung pelajaran sejarah.

Bu Ratna: "Anak-anak buatlah kelompok sebanyak 4 orang, lalu presentasikan sejarah kemerdekaan Indonesia dari kolonialisme Belanda hingga bisa merdeka!"

Siswa: "Baik Bu" Bu Ratna pun keluar dari kelas, dan siswa mulai berdiskusi tentang tugas kelompok tersebut.

Dhia: "Jen, ayo kita masuk ke kelompok Dina! Dina kan pintar, pasti tugas kita cepat selesai".

Jeni: "Betul juga Dhi, yuk kita ke Dina!"

Dhia: "Dina, aku sama Jeni masuk kelompokmu ya".

Dina: "Boleh Jen, Dhi, kebetulan aku baru berdua sama Nanda".

Nanda: "Hari minggu besok kita kerjakan tugasnya di sekolah ya. Kalian ada saran buat pembagian tugasnya?"

Jeni dan Dhia: "Terserah kalian saja, kita ikut".

Dina: "Aku bisa mengumpulkan materi tentang perang-perang dalam memperjuangkan kemerdekaan".

Nanda: "Aku bisa mengumpulkan materi tentang perjanjian dan pertemuan dalam perjuangan kemerdekaan".

Dhia: "Kalau gitu, biar aku sama Jeni yang bikin power pointnya".

Dina: "Yasudah kalau begitu, sampai bertemu besok ya!"

Keesokan harinya Dina dan Nanda telah berada di sekolah, namun Jeni dan Dhia tidak kunjung datang. Tiba-tiba Dhia menelpon Dina.

Dhia: "Dina maaf ya aku sama Jeni gabisa ikut kerja kelompok karna kita udah ada janji pergi sama temen ke mall. Kalian kerjain aja berdua ya nanti uang printnya aku yang bayar".

Dina: "Tapi Dhi, nanti kalian engga ngerti materinya".

Dhia: "Nanti kan yang presentasi bisa kamu sama Nanda, gausah ribet kan ini Cuma pelajaran sejarah".

Dina: "Tapi kan Dhi, loh malah dimatikan telponnya. Gimana nih kita harus ngerjain berdua kayanya".

Nanda: "Yaudah mau gimana lagi Din, daripada kita dapet nilai jelek juga".

Nanda dan Dina pun mengerjakan tugas berdua hingga selesai. Keesokan harinya di kelas presentasi di depan Bu Ratna dimulai.

Bu Ratna: "Kelompok 1, Dina, Jeni, Dhia, dan Nanda silahkan maju".

Kelompok 1: "Baik, Bu".

Bu Ratna: "Siapa yang akan presentasi?"

Dhia: "Dina sama Nanda, Bu".

Bu Ratna: "Kalau gitu silahkan Dhia dan Jeni yang presentasi".

Jeni: "Ko kami Bu? Yang mau presentasi kan Dina sama Nanda".

Bu Ratna: "Loh bukannya sama saja, kalian kan mengerjakan sama-sama. Siapapun yang presentasi bukannya sama saja. Ayo cepat dimulai Jeni, Dhia!"

Dhia: "Jadi sejarah kemerdekaan Indonesia dimulai dengan emm... anu"

Bu Ratna: "Kenapa Dhia? Jeni coba kamu lanjutkan presentaDhiya".

Jeni: "emmm.. jadi Bu..."

Bu Ratna: "Kenapa kalian tidak paham tugas yang kelompok kalian sendiri? Dina, Nanda, apa betul Dhia dan Jeni ikut mengerjakan tugas?"

Nanda: "Sebenarnya tidak Bu, saya hanya mengerjakan berdua dengan Dina karena Jeni dan Dhia tidak bisa datang".

Dina: "Betul Bu, saat kerja kelompok hari minggu Dhia dan Jeni tidak bisa hadir.

Bu Ratna: Kenapa kalian tidak bisa hadil Dhia, Jeni?"

Jeni: "Gimana ini Dhi?"

Dhia: "Kami sakit Bu, jadi tidak bisa datang hari itu".

Bu Ratna: "Jangan bohong kalian, saya lihat kalian di mall hari Minggu. Seharusnya kalian belajar sungguh-sungguh bukannya main-main seperti ini, apalagi hanya numpang nama di tugas kelompok kalian. Minta maaflah kepada Dina dan Nanda, lalu jangan ulangi lagi atau kalian tidak akan naik kelas".

Dhia: "Maafkan saya Bu Ratna, saya tidak akan mengulanginya lagi. Aku minta maaf ya Dina, Nanda, aku janji gaakan gitu lagi".

Jeni: "Saya juga minta maaf, Bu. Dina, Nanda, maaf ya. Setelah ini aku akan belajar sungguh-sungguh, aku janji".

Nah, KLovers, itulah beberapa contoh naskah drama anak sekolah yang cocok untuk kalian pentaskan.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)