Cara Reynhard Sinaga Dapatkan Korban Sebelum Diperkosa: Pura-Pura Menolong, Beri Obat Bius, Suka yang Macho Atletis

Penulis: Rahmi Safitri

Diperbarui: Diterbitkan:

Cara Reynhard Sinaga Dapatkan Korban Sebelum Diperkosa: Pura-Pura Menolong, Beri Obat Bius, Suka yang Macho Atletis
manchestereveningnews.co.uk

Kapanlagi.com - Reynhard Sinaga, sosoknya mendadak bikin kepo banyak orang. Pria kelahiran Jambi ini baru saja divonis seumur hidup di Manchester, Inggris, setelah dinyatakan bersalah melakukan pemerkosaan kepada 48 pria.

Puluhan korban yang mengaku diperkosa oleh Reynhard telah memberikan keterangan bagaimana mereka bisa kenal dengan pelaku. Dari pernyataan korban inilah diketahui kalau Reynhard punya cara yang sama untuk bisa mendapatkan korbannya.

Dilansir dari Manchester Evening News, beginilah cara Reynhard mendapatkan mangsanya!

 

 

 

 

 

1. Melakukan Pengamatan

Reynhard Sinaga disebut suka mengamati para pria yang ada di jalanan Princess Street dari jendela apartemennya. Tepat di depan kediamannya ini juga ada sebuah klub malam bernama The Factory.

Dari jendelanya inilah Reynhard mengamati orang-orang yang keluar dari klub malam, yang sedang menunggu bus atau taksi di halte, yang sedang ngobrol dengan teman, dan yang ada di dalam klub malam-malam. Perlu diketahui, banyak korban dari Reynhard biasanya baru saja menghabiskan waktu di klub malam The Factory. Terutama ketika mereka baru saja mabuk dan tidak terlalu sadar dengan keadaan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Menolong Pria Mabuk

Salah satu korban mengaku kalau ia mau sempat menganggap Reynhard pria yang sangat baik. Korban dalam kondisi mabuk dan Reynhard meyakinkannya buat mampir ke apartemen.

Ketika sampai di apartemen, korban diminta duduk di atas bantal dan selimut yang digelar di lantai. Ia lalu mendapat segelas air putih dan tiba-tiba tertidur setelah meminumnya. Saat bangun tengah malam, korban sudah berada di atas ranjang. Ia sempat terbangun dan melihat Reynhard duduk di atas tempat tidur.

"Aku merasa lebih tenang dia duduk di atas ranjang, mungkin menjagaku dan memastikan kalau aku nggak sakit saat tidur," kata korban.

Namun keesokan harinya, si korban bangun dalam kondisi berantakan dan segera kabur dari apartemen Reynhard.

3. Menolong Pria Tersesat

Korban lainnya mengaku berasal dari luar Manchester dan tersesat di saat baterai ponselnya habis. Ia bertemu dengan Reynhard yang berniat membantu memberikan bantuan charger. Korban mengaku sempat ngobrol dengan pelaku sebelum tidak sadar.

Ketika bangun ia sudah berada di tempat tidur dan berpikir kalau Reynhard baik banget sudah mau menolongnya. "Aku nggak ada pikiran buruk tentangnya. Aku merasa sedikit aneh tapi ya aku kira dia melakukan hal baik dan aku juga terlalu percaya. Dia minta peluk, ya aku peluk," kata korban yang bahkan mengaku sempat merekam dirinya meninggalkan apartemen Reynhard dan bilang ke temannya kalau pelaku baik banget.

 

4. Korban Selalu Bangun Tak Sadarkan Diri

Semua korban Reynhard tidak tahu kalau ia diperkosa sebelum diberi tahu oleh polisi. Mereka sama sekali tidak punya memori bagaimana kejadian tersebut berlangsung.

Yang diingat saat bangun di apartemen Reynhard, mereka dalam kondisi berantakan, mabuk, dan bingung ada di mana. Sebagian merasa malu karena tak sadarkan diri di rumah orang asing, sebagian merasa sakit, dan mereka semua berusaha melupakan kejadian aneh dan membingungkan tersebut.

Sebagian besar dari mereka juga menganggap kalau Reynhard adalah orang baik yang menolong saat mereka sedang tak sadarkan diri dan menawarkan buat tidur di atas lantai. Tapi ada juga yang curiga mereka diserang, namun segera membuat pikiran tersebut karena merasa Reynhard terlalu baik.

5. Obat Bius yang Digunakan?

Polisi tidak menemukan obat-obatan di apartemen Reynhard Sinaga. Jaksa penuntut meyakinkan kalau Reynhard kemungkinan memakai gammahydroxybutrate (GHB) atau gammabutyrolactone (GBL) yang biasa disebut dengan G untuk membius korbannya.

Saksi ahli yang dihadirkan di persidangan, Dr Simon Elliot, menyebutkan kalau G bisa menyebabkan seseorang tidak sadar diri selama beberapa jam meskipun mengkonsumsi sedikit dosis. Pengguna bisa mengalami amnesia anterograde di mana mereka tidak bisa mengingat beberapa kejadian di masa lalu. G biasanya disebut dengan ekstasi cair, 'high and horny' dan lain-lain. Efeknya pada tiap orang bisa berbeda.

6. Tipe Pria yang Jadi Korban

Pria-pria yang jadi korban Reynhard semuany berbeda tapi punya tipe yang sama yaitu macho, atletis, dan pria muda yang menarik. Paling muda masih 17 tahun dan yang paling tua 36 tahun.

Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa, ada juga pendatang baru di Manchester yang jauh dari kampung halaman mereka.

Semua, kecuali dua orang, dari korban Reynhard mengaku bukan gay. Sedangkan satu orang mengaku bi-curios (masih penasaran dengan orientasi seksualnya). Namun semuanya mengaku sama sekali tidak tertarik melakukan hubungan intim dengan Reynhard.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(man/pit)

Editor:

Rahmi Safitri