Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Bulan Dzulhijjah merupakan momen bagi umat Islam untuk mendulang berkah, salah satunya yaitu menjalani puasa Dzulhijjah pada sembilan hari pertama. Rasulullah SAW memang menganjurkan umatnya untuk banyak beramal saleh pada bulan Dzulhijjah. Sebab, pahalanya sebanding dengan orang yang mati syahid di medan perang.
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari-hari yang amal salehnya paling disukai oleh Allah SWT daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah."
BACA JUGA : Ketahui Hukum Dan Tata Cara Dari Aqiqah Bagi Orang Tua
Advertisement
Lalu, bertanya para sahabat, "Sekalipun jihad fi sabilillah, wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW menjawab, "Sekalipun jihad fi sabilillah, kecuali seorang yang keluar (jihad fi sabilillah) dengan dirinya dan hartanya kemudian tidak kembali."
Selain puasa Dzulhijjah, terdapat ibadah lain yang utama dilakukan pada bulan ini yaitu, haji, berkurban, sedekah, dan zikir. Siapapun dapat kesempatan beribadah meskipun dalam bentuknya yang berbeda-beda. Namun, jika umat islam belum mampu melaksanakan haji atau kurban, ia bisa menjalankan puasa Dzulhijjah dan amalan lain sesuai kemampuan.
Berikut ini terdapat beberapa informasi mengenai puasa Dzulhijjah yang mungkin bisa menambah kemantapan hati kalian dalam beribadah.
Ilustrasi (Credit: Freepik)
Sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah merupakan hari istimewa. Di hari-hari itu terkumpul berbagai macam ibadah yang bisa bergabung menjadi satu waktu di mana tidak dimiliki oleh bulan-bulan lain. Di antaranya ada ibadah sholat, puasa Dzulhijjah, sedekah (kurban) dan haji.
Ibadah haji ini tidak bisa didapatkan di bulan lain. Sepuluh hari awal Dzulhijjah merupakan momen hari penting yang digunakan Allah untuk bersumpah dalam Surat Al-Fajr
"Demi waktu subuh (1) Dan sepuluh malam (2)."
Demikian yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan sejumlah ulama salaf dan ulama kontemporer lain menanggapi bahwa sepuluh malam yang dimaksud pada ayat ini adalah sepuluh malam pertama pada bulan Dzulhijjah.
Dikutip dari muslim.or.id, Ibnu Muflih dalam Al Furu' yang merupakan kitab Hanabilah, mengatakan bahwa,
"Disunnahkan melaksanakan puasa pada 10 hari pertama Dzulhijjah, lebih-lebih lagi puasa pada hari kesembilan, yaitu hari Arafah. Demikian disepakati oleh para ulama."
Sungguh tidak tepat jika ada orang yang mengatakan bahwa puasa Dzulhijjah tidak ada dalilnya. Keumuman hadis marfu' di atas cukup menjadi dasar puasa 9 hari Dzulhijjah dimana Nabi mendorong umatnya untuk berbuat amal saleh.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ilustrasi (Credit: Freepik)
Jika kalian sedang mencari informasi mengenai tata cara melaksanakan puasa Dzulhijjah, simak penjelasan berikut ini.
1. Niat puasa 1 Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya, "saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala"
2. Niat puasa di tanggal 8 Dzulhijjah yang disebut dengan puasa Tarwiyah
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya, "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala"
3. Niat puasa di tanggal 9 Dzulhijjah yang disebut dengan puasa Arafah
Nawaitu shouma arafata sunnaatan lillahi ta'ala
Artinya, " Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala"
4. Tata cara puasa Dzulhijjah
Tata cara puasa Dzulhijjah sama dengan tata cara puasa wajib di bulan Ramadan seperti berikut ini:
- Diawali dengan niat puasa
- Makan sahur sebelum adzan Subuh
- Menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu
- Berbuka puasa di saat adzan Maghrib
Advertisement
Ilustrasi (Credit: Freepik)
Perintah puasa Dzulhijjah sudah dijelaskan di atas. Selanjutnya, kalian juga perlu mengetahui informasi mengenai keutamaan bulan Dzulhijjah. Berdasarkan informasi yang dilansir dari islami.co, ada tiga hari teristimewa dalam sepuluh hari spesial awal bulan Dzulhijjah, yaitu tanggal 8 Dzulhijjah yang disebut dengan yaumu tarwiyah, tanggal 9 Dzulhijjah yang disebut yaumul 'arafah dan tanggal 10 Dzulhijjah yang disebut yaumun nahr.
Meskipun tiga hari ini bernilai spesial, tetapi ketujuh hari lainnya juga masih tetap istimewa karena kandungan sejarah yang luar biasa.
Secara historis, Ibnu Abbas pernah menerangkan bahwa dalam rentangan sejarahnya hari-hari di sepuluh pertama bulan Dzulhijjah ini adalah hari penuh makna karena terjadi berbagai peristiwa besar yang berhubungan pada perubahan kehidupan manusia selanjutnya.
Hari pertama Dzulhijjah adalah hari pertama dimaafkannya Nabi Adam oleh Allah SWT, setelah beberapa lama beliau meminta pengampunan atas kesalahannya memakan buah huldi di surga. Oleh karena itu Rasulullah saw pernah bersabda
"Barang siapa yang berpuasa di hari pertama bulan Dzulhijjah maka Allah akan memaafkan dosa-dosanya sebagaimana yang terjadi kepada Nabi Adam."
Hari kedua Dzulhijjah adalah hari diselamatkannya Nabi Yunus as oleh ikan Nun setelah beberapa hari berada di dalam perutnya sembari terus bertasbih dan beribadah kepada Allah SWT. Pada hari inilah Nabi Yunus dipersilahkan keluar dari perut ikan Nun. Oleh karena itulah Rasulullah saw pernah bersabda:
"Barang siapa beribadah di hari kedua bulan Dzulhijjah baginya pahala yang menyerupai ibadah satu tahun tanpa ada maksiat."
Hari ketiga Dzulhijjah adalah hari dikabulkannya doa Nabi Zakariya as. untuk kemudian dianugerahi seorang anak namanya Yahya. Adapun hari keempat Dzulhijjah adalah hari kelahiran Nabi Isa as. Hari kelima Dzulhijjah hari kelahiran Musa AS. Hari keenam Dzulhijjah adalah hari-hari kemenangan para Nabi dalam memperjuangkan ajaran tauhid. Hari ketujuh bulan Dzulhijjah adalah hari ditutupnya pintu neraka Jahannam. Oleh karena itu Rasulullah SAW pernah bersabda
Barang siapa berpuasa di hari ke tujuh bulan Dzulhijjah akan ditutup tiga puluh kesulitan dalam hidupnya dan dibuka tiga puluh pintu kemudahan baginya.
Adapun hari kedelapan yang disebut dengan hari tarwiyah diantara fadhilah yang masyhur bagi mereka yang berpuasa pada hari tarwiyah maka baginya pahala yang sangat besar, yang karena sangat besarnya tiada yang tahu pasti ukurannya kecuali Allah SWT.
Itulah penjelasan mengenai bulan Dzulhijjah dan tata cara puasa Dzulhijjah yang bisa kalian simak agar mendapat pencerahan sebelum melaksanakan ibadah.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ans)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA