Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Agama Islam, Ketahui Tugas dan Keutamaan Sifatnya

Diperbarui: Diterbitkan:

Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Agama Islam, Ketahui Tugas dan Keutamaan Sifatnya
Perbedaan nabi dan rasul (credit: freepik)

Kapanlagi.com - Nabi dan Rasul merupakan manusia pilihan yang diutus Allah SWT untuk mengajarkan agama Islam. Nabi dan Rasul memang hidup di zaman yang jauh sebelum kita hidup. Namun, kisah kemuliaan Nabi dan Rasul sering kali kita baca lewat kitab suci Alquran dan buku-buku bacaan. Meski sama-sama menanggung tanggung jawab mulia, ternyata ada perbedaan Nabi dan Rasul.

Walau hidup jauh di masa lampau, sudah jadi kewajiban bagi setiap muslim untuk meneladani sikap dan sifat para Nabi dan Rasul. Ya, Nabi dan Rasul memang sama-sama jadi suri tauladan bagi umat muslim. Meski begitu, tetap penting untuk tahu perbedaan Nabi dan Rasul agar tak salah paham.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa perbedaan Nabi dan Rasul.

 

 

 

1. Pengertian Nabi dan Rasul

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Nabi dan Rasul memang sama-sama mengemban tugas mulia untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Walaupun demikian, ternyata keduanya mempunyai beberapa perbedaan. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait perbedaan tersebut, sebaiknya kita pahami lebih dulu pengertian dari Nabi dan Rasul.

Beberapa kali Nabi dan Rasul muncul dalam ayat-ayat Alquran. Salah satunya, pada surat Al-Hajj ayat 52. Ayat tersebut mempunyai arti sebagai berikut.

"Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, kecuali apabila ia mempunyai sebuah keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu. Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (QS. Al-Hajj : 52).

Dari segi bahasa, Nabi berasal dari kata naba yang berarti dari tempat yang tinggi. Akan tetapi secara umum, nabi sering diartikan sebagai seorang manusia yang diberi kepercayaan berupa wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri. Maksudnya, wahyu yang diterima Nabi dari Allah tidak wajib disampaikan maupun diajarkan kepada umatnya. Melainkan, kewajiban nabi sebatas pada mengamalkannya sendiri.

Sementara itu, Rasul berasal dari kata Risala yang artinya penyampaian. Seorang Rasul juga menerima wahyu dari Allah. Namun selain untuk diamalkan sendiri, Rasul wajib mengajarkan wahyu tersebut pada umatnya.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Jumlah Nabi dan Rasul

Selama ini kita pasti mengenal beberapa nama Nabi dan Rasul. Namun, di luar dari nama-nama tersebut, sebenarnya berapa jumlah Nabi dan Rasul yang sesungguhnya? Sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Umamah, bahwa Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Berapa jumlah persis para nabi. Beliau menjawab:

Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 di antara mereka adalah rasul. Banyak sekali. (HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Albani dalam alMisykah).

Namun dalam salah satu ayat Alquran, jumlah Nabi dan Rasul tidak disebutkan secara pasti. Dalam salah satu ayatnya, Allah berfirman sebagai berikut.

"Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawah suatu mujizat melainkan dengan seizin Allah". (Qs. Al-Ghafir: 787).

Selain itu, dalam Alquran sendiri hanya dikenal 25 nama Nabi. Kita sebagai umat muslim diwajibkan untuk mengimani dan meneladani mereka. Adapun 25 nama Nabi tersebut antara lain, yaitu: Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Hud AS, Saleh AS, Ibrahim AS, Luth AS, Ismail AS, Ishak (Ishaq) AS, Yaqub AS, Yusuf AS, Ayyub AS, Syuaib AS, Musa AS, Harun AS, Dzulkifli AS, Daud AS, Sulaiman AS, Ilyas AS, Ilyasa AS, Yunus AS, Zakaria AS, Yahya AS, Isa AS, Muhammad SAW.

 

 

 

3. Perbedaan Nabi dan Rasul

Terdapat beberapa perbedaan antara Nabi dan Rasul yang penting untuk diketahui. Perbedaan-perbedaan tersebut, antara lain meliputi sebagai berikut.

1. Perbedaan pertama, Nabi menerima wahyu dari Allah untuk diamalkan sendiri. Sementara, Rasul menerima wahyu untuk disampaikan pada umatnya.

2. Kedua, Nabi mendapat tugas atau diutus kepada kaum yang sudah beriman. Rasul diutus pada kaum yang belum beriman atau masih kafir.

3. Ketiga, Nabi memiliki jumlah yang lebih banyak daripada Rasul.

4. Nabi tidak berarti Rasul, akan tetapi Rasul sudah pasti Nabi.

5. Nabi menerima wahyu Allah melalui mimpi. Rasul menerima wahyu melalui mimpi dan disampaikan melalui malaikat. Selain itu, Rasul juga berkemampuan untuk langsung melihat dan berkomunikasi secara langsung dengan malaikat.

6. Perbedaan keenam, ada sebagian Nabi yang meninggal karena dibunuh oleh kaumnya. Sedangkan Rasul akan diselamatkan Allah dari berbagai percobaan pembunuhan.

 

 

 

4. Keutamaan Sifat Wajib Rasul

Berdasarkan sejumlah perbedaan di atas, diketahui bahwa Rasul mengemban tugas yang lebih berat daripada Nabi. Pasalnya, selain harus menjaga keimanan dan ketaqwaannya, Rasul juga harus menyebarkan ajaran agama Islam dan wahyu yang diterimanya. Oleh karena itu, Rasul diketahui mempunyai sejumlah sifat wajib dan utama. Sifat- sifat tersebut antara lain, yaitu:

1. Bersifat Shidiq yang artinya benar atau jujur. Tidak mungkin Rasul memiliki sifat Kadzib atau suka bohong.

2. Bersifat amanah artinya dapat dipercaya, tidak mungkin seorang rasul bersifat khianat.

3. Bersifat tabligh artinya menyampaikan. Tidak mungkin Rasul bersifat kitman atau menyembunyikan ajarannya.

4. Bersifat Fathonah artinya cerdas, tidak mungkin Rasul bersifat pelupa.

 

 

 

5. Nabi Ulul Azmi

Di antara 25 Nabi dan Rasul, ada di antaranya yang dikenal dengan sebutan Nabi Ulul Azmi. Nabi-Nabi ini dikenal mempunyai kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi cobaan. Oleh karena itu, kisah kelimanya sering kali jadi teladan bagi umat Islam. Kelima nabi tersebut antara lain: Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW. Kelimanya dikenal mempunyai kisah hidup yang inspiratif dan bisa menggugah keimanan.

Itulah di antaranya, ulasan mengenai perbedaan Nabi dan Rasul. Semoga bermanfaat menambah pengetahuan dan juga keimanan. Amin.

 

 

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)