Tragedi Kanjuruhan Menelan 134 Korban Jiwa, Jurnalis di Malang Gelar Aksi Tutup Mata dan Cuci Tangan

Diterbitkan:

Tragedi Kanjuruhan Menelan 134 Korban Jiwa, Jurnalis di Malang Gelar Aksi Tutup Mata dan Cuci Tangan
Credit:KapanLagi.com/Darmadi Sasongko

Kapanlagi.com - Jurnalis di Malang Raya menggelar laga solidaritas sebagai bentuk duka mendalam atas meninggalnya 134 Jiwa Aremania dalam tragedi Kanjuruhan Malang. Laga digelar oleh JMR FC (Jurnalis Malang Raya) di Stadion Gajayana Malang, Jumat (21/10) sore.

Laga diawali doa bersama dan aksi tutup mata serta juga cuci tangan. Aksi tersebut sebagai satire kepada siapapun yang seharusnya bertanggung jawab atas tragedi kemanusiaan Kanjuruhan Malang.

"Kami menyindir beberapa pihak yang menurut kami mereka pura-pura tidak melihat apa yang terjadi. Cuci tangan ini, sebagai bentuk mereka pura-pura tak tersangkut dalam persoalan ini," jelas Tutus Sugiarto, perwakilan JMR Football, Jumat (21/10) malam.

1. Aksi Amal Membuka Donasi

Selain aksi tutup mata dan cuci tangan, para Jurnalis juga melakukan aksi amal dengan membuka donasi oleh komunitas JMR Football. Hasil donasi akan disalurkan kepada korban tragedi Kanjuruhan.

Tutus menuturkan, rencana penyaluran hasil amal tersebut bakal ditujukan khususnya kepada korban luka-luka yang belum tersentuh bantuan.

"Kita koordinasikan idealnya diberi kepada korban atau melalui yang lain, seperti Arema FC. Ini kan komunitas, gak bisa diputuskan satu pihak," tuturnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Tragedi Menelan134 Korban Jiwa

JMR juga akan berfokus terhadap usut tuntas tragedi Kanjuruhan Malang. Dalam hal ini, mereka ikut mengawal bagaimana proses tim pencari fakta maupun kelembagaan lain, seperti Kontras yang selama ini fokus untuk mencari keadilan dalam tragedi.

Tragedi Kanjuruhan telah menelan 134 Jiwa meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.  Para Jurnalis menjadi bagian saksi mata saat rusuh terjadi usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya.  Jurnalis juga harus ambil bagian saat para korban harus segera mendapatkan pertolongan. 

"Di sini banyak media mulai online, cetak sampai TV. Selama liputan kami mendampingi tim pencari fakta, lalu KontraS juga. Kita backup teman-teman ini untuk selanjutnya kita publish hasil terbaru temuan dari mereka," pungkasnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/dar/dyn)

Rekomendasi
Trending