Transformator Adalah Alat Kelistrikan Pengubah Tegangan Daya, Ketahui Jenis dan Fungsinya

Penulis: Puput Saputro

Diterbitkan:

Transformator Adalah Alat Kelistrikan Pengubah Tegangan Daya, Ketahui Jenis dan Fungsinya
Ilustrasi (credit: flickr)

Kapanlagi.com - Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat umum. Berbagai aktivitas manusia saat ini juga sangat bergantung pada listrik. Sayangnya, listrik acap kali mengalami gangguan, bahkan sering kali sampai terputus. Oleh karena itu, penting untuk menguasai alat-alat kelistrikan. Transformator adalah salah satu alat kelistrikan tersebut.

Transformator atau yang lebih dikenal sebagai trafo merupakan alat yang berkaitan erat dengan daya listrik. Transformator adalah alat kelistrikan yang digunakan untuk menambah atau mengurangi tegangan daya suatu mesin. Transformator barang kali memang bukan benda yang kita temui setiap hari. Namun, penting untuk mengetahui cara kerja benda yang satu ini.

Dirangkum dari liputan6.com, berikut ulasan mengenai transformator.

1. Apa Itu Transformator?

Transformator adalah alat kelistrikan yang berkaitan dengan tegangan daya. Dalam instalasi listrik, transformator akan mengubah daya listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lain, sehingga akan menambah atau mengurangi tegangan daya listrik pada suatu mesin.

Transformator umumnya terdiri atas dua kumparan yang dililitkan ke sebuah besi sebagai medan magnet. Di pasaran, kita dapat menjumpai transformator dengan energi listrik yang menggunakan Alternating Current (AC), atau arus bolak balik.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Fungsi Transformator

Seperti yang disinggung sebelumnya, secara umum transformator berfungsi untuk mengubah jalur atau sirkuit daya listrik. Selain itu, transformator juga mempunyai fungsi menambah atau mengurangi tegangan daya listrik pada suatu mesin. Hal-hal tersebut dilakukan transformator dengan menerapkan prinsip kerja induksi elektromagnetik.

Tegangan masukan bolak-balik akan menghasilkan fluk maknet yang terhubung pada lilitan sekunder. Fluks dengan jalur bolak-balik tersebut selanjutnya akan menginduksi gaya gerak listrik (ggl) pada lilitan sekunder. Apabila berjalan dengan lancar, daya pada lilitan primer akan turut dilimpahkan pada lilitan sekunder.

3. Cara Kerja Transformator

Cara kerja transformator sebenarnya relatif sederhana. Dengan menerapkan prinsip elektromagnetik, transformator memanfaatkan induksi timbal balik pada kumparan dengan lilitan primer dan sekunder. Arus bolak-balik dari kumparan tersebut lantas menghasilkan fluks di sekitar lilitan primer, yang dapat berubah-ubah.

Sementara itu, kumparan sekunder pada transformator juga akan terhubung pada kumparan primer. Hal ini disebabkan adanya beberapa fluks bolak-balik yang terhubung tetap terhubung pada kumparan primer. Fluks yang terus berubah kemudian akan menginduksi EMF yang diinduksi dalam kumparan sekunder.

Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam hukum induksi elektromagnetik Faraday. Bahwa, akan terdapat MF yang diinduksi pada lilitan primer. Apabila lilitan tersebut ditutup, maka arus listrik akan mengalir. Namun perlu diingat, transformator tidak membutuhkan bagian yang bergerak untuk menghasilkan energi. Sehingga, risikonya dimungkinkan terdapat gesekan dengan mesin listrik yang lain.

4. Jenis-Jenis Transformator

Transformator adalah peralatan kelistrikan yang mempunyai peran cukup vital. Secara umum, terdapat beberapa jenis transformator dengan karakter yang berbeda-beda. Adapun jenis-jenis transformator adalah sebagai berikut.

1. Transformator Step-Up
Jenis transformator pertama adalah transformator step-up. Transformator jenis ini berguna untuk meningkatkan tegangan listrik, menyesuaikannya dengan kebutuhan mesin elektronik. Transformasi step-up mempunyai lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.

2. Transformator Step-Down
Trafo step down merupakan jenis transformator yang dapat digunakan untuk mengurangi tegangan pada output. Transformator step-down mempunyai lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga dapat menurunkan tegangan listrik.

3. Autotransformator
Transformator autotransformator adalah trafo yang hanya mempunyai satu lilitan listrik, dengan sadapan tengah. Transformator autotransformator mempunyai sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Autotransformator mempunyai keunggulan berupa ukuran fisiknya yang kecil, tapi di sisi lain trafo jenis ini juga lebih rendah daripada jenis dua lilitan.

4. Autotransformator variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Namun, Autotransformator variabel mempunyai sadapan tengahnya bisa diubah-ubah. Hal ini akan menghasilkan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.

5. Transformator tiga fase
Transformator tiga fase (3-phase) adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus dengan tranformator lainnya. Lilitan primer pada transformator ini biasanya akan dihubungkan secara bintang (Y), kemudian lilitan sekunder akan dihubungkan secara delta.

6. Transformator isolasi
Transformator isolasi adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Oleh karena itu, transformator ini juga sering disebut transformator pulsa. Transformator isolasi menggunakan material inti yang mudah jenuh. Sehingga, saat arus primer telah mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah secara otomatis.

Itulah di antaranya ulasan mengenai transformator adalah alat kelistrikan yang berfungsi mengubah tekanan daya listrik. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending