6 Cara Menaikkan Berat Badan Pada Anak dengan Gejala Wasting

Penulis: Nurul Wahida

Diterbitkan:

6 Cara Menaikkan Berat Badan Pada Anak dengan Gejala Wasting
Ilustrasi Menaikkan Berat Badan Anak Foto (credit: mansrimi.lv)

Kapanlagi.com - Wasting merupakan kondisi yang dialami oleh anak ditandai dengan penurunan berat badan yang drastis. Kondisi ini menyebabkan berat dan tinggi badan pada anak tidak seimbang. Jika anak mengalami kondisi ini, ada beberapa cara menaikkan berat badan pada anak dengan gejala wasting.

Dilansir dari berbagai sumber, umumnya berat badan anak usia 6 tahun adalah 20 kg dengan tinggi badan sekitar 115 cm. Rata-rata berat badan pada anak akan meningkat sebesar 2 kg hingga 5 kg per tahun.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menargetkan penurunan tingkat Wasting pada anak kurang dari 5%. Target tersebut dilakukan untuk tahun 2025 mendatang. Perhatian khusus WHO pada Wasting terjadi karena kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit.

Diperkirakan sebanyak 52 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami Wasting sebanyak 17 juta  dengan kondisi Wasting berat. Beberapa negara dengan tingkat kepadatan penduduk melaporkan presentase kondisi Wasting anak lebih dari 10% sepanjang tahun seperti Nigeria, Pakistan dan India.

 

1. Penyebab Terjadi Wasting

Terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab anak mengalami wasting. Namun penyebab utama dari wasting adalah akses yang buruk ke perawatan kesehatan, pemberian asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi anak, dan kurangnya akses lingkungan sanitasi.

Kondisi ini akan menyebabkan anak berat badan anak menurun dengan cepat. Faktor-faktor tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain terjadi wasting pada anak.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Gejala Wasting Pada Anak

Melansir dari hellosehat.com beberapa gejala wasting pada anak diantaranya:

  1. Berat badan dan tinggi badan (BB/TB) menunjukan angka kurang dari -3 SD
  2. Terjadi pembengkakan cairan (EDEMA) di beberapa bagian tubuh
  3. Lingkar lengan atas memiliki ukuran kecil, yakni kurang dari 12,5 cm
Secara global wasting menyumbang angka kematian 4,7% anak dengan usia di bawah 5 tahun. Kondisi ini terjadi karena anak mengalami penyakit seperti diare, campak, dan pneumonia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI menunjukan penurunan wasting atau anak balita kurus yakni dari 12, 12 % tahun 2013 menjadi 10,19% tahun 2018.

 

3. Berikan Nutrisi

Selain makanan dengan kandungan energi tinggi, pemberian nutrisi lain seperti protein, vitamin dan mineral perlu dilakukan orang tua. Nutrisi ini akan menyeimbangkan kenaikan berat badan anak sehingga tidak menjadi terlalu gemuk.

Beberapa nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak adalah kalsium, asam lemak esensial, zat besi, magnesium, kalium, vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan zink. Makanan mengandung banyak nutrisi diantaranya susu, ikan, keju, telur, kacang-kacangan, daging, buah, sayuran, hati ayam, tahu, tempe.

4. Cara Menaikkan Berat Badan

Ada banyak cara menaikkan berat badan anak dengan gejala wasting. Di samping berikan nutrisi, cara menaikkan berat badan dengan berikan makanan yang berenergi dan bergizi.

- Sumber makanan hewani

Sumber makanan hewani diantaranya daging, ayam, ikan, susu, telur. Makanan ini dapat diolah dengan olahan sesuai selera anak.

- Makanan dengan Serat dalam taraf sedang

Sumber serat tersebut terdapat pada makanan seperti pisang, alpukat, brokoli, apel, oatmeal, dan almond.

- Makanan rendah garam

- Makanan Terapeutik dan susu formula khusus F-75

Kandungan energi tinggi pada makanan dapat ditemukan pada makanan tinggi karbohidrat seperti nasi, roti, sereal, kentang. Makanan tersebut dapat diolah dengan kreativitas orang tua agar anak memiliki nafsu makan. Sehingga dapat menaikkan berat badan anak untuk mendapatkan bobot ideal.

5. Wasting Akut

Apabila kondisi wasting pada anak sudah akut, maka pemberian makanan Ttrapeutik dan susu formula khusus F-75 dapat dilakukan. Namun hal ini perlu dikonsultasikan pada tenaga medis khusus agar kondisi wasting pada anak dapat teratasi dengan baik.

Makanan harian anak dengan kondisi wasting setidaknya harus berisi energi protein sekitar 12% hingga 15%. Serta energi lemak sekitar 30% kandungan pada makanan. Pemberian makanan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi wasting pada anak.

6.

Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Faisal Rakhman dan Taufiqurrahman mengenai 'hubungan kebiasaan melewatkan sarapan dan pemilihan jajan terhadap kejadian wasting di Kabupaten Gresik' menghasilkan data sekitar 77,3% anak dengan kondisi wasting memilih jajanan dengan nilai gizi yang rendah. Sedangkan sebanyak 68,2% anak kadang-kadang melewatkan sarapan di pagi hari.

Hal ini berbanding dengan anak-anak kondisi normal yang sering melakukan sarapan dengan presentase sebesar 72,7% serta memilih makanan jajanan nilai gizi tinggi dengan presentase sebesar 72,7%.

Anak menjadi aset penting bagi orang tua serta negara untuk masa depan. untuk itu memberikan perhatian khusus pada mereka perlu dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah pemenuhan gizi pada makanan agar tetap terjaga dengan baik. Cara menaikkan berat badan anak dengan gejala Wasting di atas dapat dilakukan orang tua jika anak mengalami gejala Wasting. Namun yang paling utama adalah memperhatikan kandungan gizi pada makanan anak serta pola makan mereka.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending