Kapanlagi Plus - Bagi orang dewasa, mengalami diare rasanya begitu mengganggu. Lalu, bagaimana jika hal tersebut terjadi pada bayi? Tentu akan membuatnya merasa tidak nyaman sehingga bayi akan rewel sepanjang hari. Selain itu, bayi juga akan lemas karena kekurangan cairan. Pada dasarnya, diare disebabkan oleh virus, infeksi bakteri, dan parasit yang menyerang saluran pencernaan.
Diare memiliki ciri-ciri seperti meningkatnya frekuensi buang air besar serta tinja menjadi encer. Saat mengalami diare, bayi akan kehilangan banyak cairan tubuh yang dapat menyebabkan dehidrasi. Sebab, pada saat bersamaan usus tidak mampu menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan, sehingga cairan tubuh hilang tidak cepat tergantikan.
Padahal, bayi akan lebih mudah mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan secara berlebihan. Oleh sebabnya, mengatasi dehidrasi merupakan hal yang penting dalam penanganan diare pada anak. Seperti apa? Simak ulasan lengkap berikut ini.
(credit: freepik)
Saat menemui sang buah hati diare, hal yang perlu dilakukan oleh orang tua yaitu melakukan pengamatan secara klinis. Perhatikan apakah fases mengandung darah atau tidak. Selain itu pastikan bagi apakah mengalami dehidrasi dengan tanda-anda sebagai berikut, frekuensi buang air kecil menurun, bayi akan rewel dan tidak keluar air mata ketika menangis, selalu mengantuk dan lesu, bibir kering, ubun-ubun bayi terlihat cekung, hingga kulit bayi tidak lagi elastis (kulit tidak kembali ke posisi semula setelah dicubit atau ditekan).Sedangkan pada bayi yang minum susu formula, sebaiknya turunkan tingkat kekentalan susu atau ganti dengan susu bebas laktosa sementara waktu. Hal ini bertujuan untuk meringankan kerja usus sehingga diare tidak semakin parah.
Advertisement
(credit: freepik)
Bayi yang mengalami diare, sebaiknya sang ibu membuatkan olarit dengan campuran garam, gula, dan air. Berikan larutan olarit tersebut untuk bayi sehingga tubuh mereka dapat mengganti garam tubuh yang hilang ketika diare.Selain itu, cairan berupa campuran garam, gula, dan air saat ini sudah banyak di dapatkan di apotik-apotik terdekat. Hal inu lebih praktis dan rasanya pun lebih enak. Pada dasarnya beli di apotik atau membuat sendiri sama-sama mempunyai manfaat yang baik untuk bayi yang sedang diare.
Advertisement
(credit: freepik)
Saat bayi diare, sebaiknya jangan membatasi makanan pada bayi, sebab membatasi makan diare malah justru akan memperparah diarenya. Oleh sebabnya, susui bayi baik menggunakan ASI maupun susu formula yang bebas laktosa setidaknya selama 1 minggu. Selain itu, pastikan bayi kalian mengonsumsi air putih selain ASI saat usianya masih di bawah 6 bulan. Sebab, air dapat meredakan rasa sakit di perut dan juga melepaskan gas dari perut bayi.
Itulah sederet cara mengatasi diare pada bayi. Namun jika kalian menjumpai buah hati kalian diare disertai dengan bercak darah, maka segeralah untuk konsultasikan dengan dokter. Semoga bermanfaat.
Advertisement
(kpl/dtm)