Pertama di Indonesia, Teknik Baru Operasi Penggantian Lutut

Penulis: Dita Tamara

Diperbarui: Diterbitkan:

Pertama di Indonesia, Teknik Baru Operasi Penggantian Lutut
(credit: freepik)

Kapanlagi.com - Osteoatritis/OA merupakan peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan terutama pada sendi di jari tangan, lutut, pinggul dan tulang punggung. Gejala yang timbul pada saat mengalami osteoatritis akan berkembang secara perlahan-lahan.

Tingkat keparahannya bisa mencakup ringan sampai dengan cukup parah, bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini ditandai dengan kerusakan jaringan sendi fleksibel dan dapat menyebabkan sendi menjadi kaku dan tidak dapat bergerak.

Info dan jadwal dokter ortopedi Jakartasimak di sini.

Solusi mengatasi osteoarthritis bisa dilakukan dengan operasi penggantian lutut yang mungkin sangat jarang orang ketahui. Bahkan, Teknik ini merupakan jenis baru dan pertama kali di Indonesia:

 

 

 

1. Kasus Osteoatritis

Dijelaskan oleh Nicolaas C. Budhiparama, MD bahwa ada pasien bernama Rona ber-usia 58 tahun mengalami pengapuran atau osteoatritis di kedua sendi-nya. Dirinya berhasil operasi pada Februari 2007 dengan penggantian lutut implant berbahan metal dan plastik.Meski demikian, tidak ada yang berubah pada diri konsultan perusahan arsitektur dan desain interior terkemuka itu. Rona tetap mampu berjalan lincah, naik turun tangga atau mendampingi kliennya berkeliling melihat show room di kantornya.

Saat konferensi pers mengenai operasi pergantian sendi lutut di RS Medistra, Jakarta, pada Selasa (21/8) Rona menunjukkan kemampuan duduk bersila pasca operasi tersebut. Kemampuan yang luar biasa itu suatu hasil dari teknologi protese tercanggih dan terbaru di dunia saat ini, dan pertama kali di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Rona menjelaskan gejala awal yang ia rasakan yakni nyeri di bagian lutut sejak awal 2006. Oleh dokter, Rona didiagnosa menderita OA tahap lanjut dan disarankan menjalani operasi pergantian sendi lutut (knee replacement). Namun, saran dari dokter tidak langsung di iya kan melainkan dirinya memilih untuk pengobatan alternatif.

“Saya ketakutan menjalani operasi. Soalnya, saya banyak melihat pengalaman operasi lutut justru bertambah parah,” ungkap Rona.

Namun, Rona sempat mengalami terjatuh dan mengakibatkan dirinya tidak mampu untuk berjalan. Sejak itu, lalu dirinya memutuskan untuk menjalani operasi penggantian sendi lutut dengan teknologi terbaru, yakni computer assisted orthopaedic surgery (CAOS). Dengan menjalani protokol dari dokter untuk melakukan tindakan tersebut, membuat Rona dapat berjalan normal kembali.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Metode Operasi Penggantian Lutut Dengan CAOS

Dijelaskan oleh Dokter Nicolaas, bahwa CAOS merupakan metode operasi bedah tulang dengan bantuan komputer yang mampu membantu dan menunjukkan visualisasi organ yang dioperasi secara jelas pada layar monitor yang dapat di lihat dokter ahli bedah.

Bahkan dengan CAOS, dokter dapat mudah melihat gambaran tiga dimensi (3D) dari anatomi lutut pasien. Hal inilah yang membuat operasi dapat berjalan dengan lancar dan dilakukan secara akurat.

Teknologi CAOS sudah sangat terbukti dalam hal membantu operasi penggantian sendi lutut yang terbilang cukup rumit. Pasalnya, selama ini banyak terjadi kasus operasi yang mengakibatkan komplikasi.

Hal tersebut terjadi akibat kurang akuratnya prediksi anatomi dari kerusakan tulang sebelum operasi sehingga terjadi peletakan implan yang tidak tepat. Selain itu hal lain seperti deviasi dari pisau potong yang digunakan, sayatan operasi yang terlalu besar, sehingga kemungkinan terjadinya infeksi. Terpenting dari lancarnya tindakan operasi yakni kemampuan dari dokter ahli bedah tulang itu sendiri.

3. Teknik Baru Operasi Penggantian Lutut

Operasi penggantian lutut dengan teknologi CAOS ini terbilang baru dan langka di dunia. Di Indonesia baru pertama kali dilakukan pada tahun 2006 di RS Medistra dan baru setahun dipublikasikan. Hal ini dikarenakan perlu adanya evaluasi medis dari metode yang sudah diterapkan.

DR Nicolaas juga menjelaskan bahwa praktik operasi penggantian sendi lutut dilakukan melalui pemeriksaan pendahuluan dengan komputer CAOS. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, tahap selanjutnya membedah bagian lutut terlebih dahulu.Pembedahan biasanya dilakukan dengan penyayatan pada area 2 cm di atas tempurung lutut dan di sepanjang area tempurung serta 2 cm di bawah tempurung lutut. Sesudahnya, dilakukan pemotongan pada ujung tulang pada (fermur) dan betis (tibia) yang membentuk sendi lutut.

Pemotongan dilakukan tahap demi tahap. Panjang, luas, dan kemiringan area pemotongan disesuaikan komputer CAOS. Selanjutnya, pada tibia akan dipasang komponen tibial tray yang terbuat dari metal dan plastic spacer yang terbuat dari polyethylen.

Sedangkan pada bagian femur akan dipasangkan komponen femoral dari bahan metal. Ukuran implan disesuaikan dengan anatomi pasien. Dengan demikian, terbentuklah sendi lutut buatan yang baru. Sesudah operasi pasien harus menjalani terapi lebih dulu untuk bisa berjalan normal. Sesudahnya, pasien dapat mulai beraktivitas seperti biasa.

 

4. Tingkat Kesembuhan Operasi Penggantian Lutut

Tingkat kesembuhan dari operasi penggantian lutut sudah terbukti adanya.  Bahkan, hampir 85% - 90% dari pasien yang menjalani operasi penggantian sendi lutut merasakan kepuasan karena rasa sakit menjadi hilang dan fungsi sendi dalam bergerak dapat kembali normal seperti sedia kala.

Sejauh ini, sebanyak 90% hasil operasi dapat bertahan hingga 20 tahun lebih. Meskipun,  hingga kini masih banyak orang yang ketakutan untuk menjalani operasi penggantian lutut dengan berbagai pemikiran buruk yang terjadi akibat tindakan operasi.

Hal lain disampaikan oleh spesialis bedah tulang dari RS Medistra Dr Nicolaas Budhiparama, Jr SpOT, mengungkapkan, takut menjalani operasi merupakan kondisis yang umum terjadi. “Ketakutan tersebut sering kali membuat pasien menunda-nunda operasi. Hal tersebut tentu merugikan, karena membuat kondisi sakit pasien bertambah parah,” ujar Dr Nicolaas.

Oleh sebabnya, kini tidak perlu lagi khawatir secara berlebih. Kemajuan teknologi kedokteran yakni computer assited orthopaedic surgery (CAOS) tentu akan membantu kelancaran operasi penggantian lutut yang sudah terbukti manfaatnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending