Tahu dan Tempe Dituding Sebagai Penyebab Asam Urat, Apa Kata Peneliti?

Penulis: Amanda Putri Samsudin

Diterbitkan:

Tahu dan Tempe Dituding Sebagai Penyebab Asam Urat, Apa Kata Peneliti?
Ilustrasi tahu dan tempe

Kapanlagi.com - Bagi penderita asam urat, perhatian terhadap pola makan adalah hal yang sangat penting, terutama dalam memilih makanan yang kaya purin. Namun, bagaimana dengan tahu dan tempe yang terbuat dari kedelai? Apakah kedua makanan lezat ini termasuk dalam daftar pantangan?

Sering kali, kedelai dianggap memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Namun, kabar baik datang dari beberapa penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa tahu dan tempe tidak menyebabkan lonjakan kadar asam urat dalam tubuh. Ini tentu menjadi angin segar bagi para penggemar tahu dan tempe, terutama mereka yang harus memperhatikan kadar asam urat.

Salah satu penelitian menarik yang membahas isu ini dilakukan oleh tim peneliti dari Duke-NUS Graduate Medical School dan National University Hospital. Teng Gim Gee, seorang konsultan senior di National University Hospital, menjelaskan, "Berdasarkan penelitian kami, kedelai dapat memberikan efek perlindungan terhadap asam urat, meski masih diperlukan penelitian lebih lanjut."

Dengan temuan ini, penggemar tahu dan tempe bisa sedikit bernafas lega, sambil tetap menikmati hidangan favorit mereka!

1. Penelitian Skala Besar tentang Kedelai dan Asam Urat

Sebuah penelitian besar yang menarik perhatian telah dilakukan di Singapura, melibatkan lebih dari 50 ribu orang China, dan hasilnya sungguh menggembirakan! Dikutip pada Kamis (12/12), studi ini meneliti pola makan peserta dari tahun 1993 hingga 1998, lalu melanjutkan dengan pemantauan status kesehatan mereka hingga tahun 2010.

Temuan yang mengejutkan menunjukkan bahwa konsumsi kedelai, dalam bentuk tahu dan tempe, tidak berhubungan dengan peningkatan risiko asam urat. Jadi, bagi para pencinta kuliner sehat, tahu dan tempe kini resmi dinyatakan aman untuk dinikmati, bahkan oleh mereka yang mengidap asam urat!

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Bukti Pendukung dari Penelitian di Jepang dan Taiwan

Selain penelitian menarik yang dilakukan di Singapura, enam studi tambahan dari Jepang dan Taiwan semakin menegaskan bahwa kedelai tidak hanya aman bagi kadar asam urat, tetapi juga dapat membantu meningkatkan ekskresi asam urat dalam tubuh.

Menariknya, meskipun kedelai mengandung purin, efeknya berbeda jauh dibandingkan dengan sumber purin lainnya seperti daging merah atau biji-bijian. Temuan ini memberikan angin segar, menunjukkan bahwa tidak semua makanan tinggi purin memiliki dampak buruk pada kesehatan, sehingga kedelai bisa menjadi pilihan cerdas dalam menjaga keseimbangan asam urat.

3. Purin dan Risiko Asam Urat dari Daging Merah dan Unggas

Dalam sebuah studi menarik, terungkap bahwa penggemar daging merah memiliki risiko asam urat yang 8 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang lebih memilih makanan lain. Namun, angka ini melesat tajam bagi para pencinta unggas, dengan risiko mencapai 27 persen lebih tinggi.

Temuan ini menyoroti betapa pentingnya mempertimbangkan jenis makanan dalam pola makan bagi penderita asam urat, di mana daging merah dan unggas ternyata membawa risiko yang lebih besar dibandingkan kedelai yang lebih ramah bagi kesehatan.

4. Mengapa Kedelai Tidak Memicu Asam Urat?

Meskipun kedelai mengandung purin dalam jumlah yang cukup tinggi, para peneliti masih mencari tahu mengapa makanan ini tidak memicu peningkatan asam urat. Salah satu teori menarik menyebutkan bahwa cara tubuh memetabolisme kedelai mungkin berbeda dari makanan lain yang juga kaya purin.

Namun, untuk mengungkap misteri ini secara tuntas, penelitian lebih lanjut masih sangat diperlukan. "Kami masih membutuhkan lebih banyak bukti ilmiah untuk menjelaskan efek perlindungan kedelai terhadap asam urat," ungkap Teng Gim Gee, menegaskan pentingnya studi mendalam di bidang ini.

5. Saran Konsumsi untuk Penderita Asam Urat

Bagi penderita asam urat, memilih makanan adalah langkah penting yang tak boleh diabaikan. Tahu dan tempe bisa jadi pilihan yang aman, asalkan dikonsumsi dalam porsi yang bijak. Namun, jangan lupa untuk menghindari makanan yang kaya purin, seperti jeroan dan beberapa jenis makanan laut.

Jika masih bingung, berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi adalah solusi cerdas untuk merancang pola makan yang tepat. Dengan penyesuaian diet yang cermat, Anda tidak hanya bisa mengendalikan kadar asam urat, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

6. Pertanyaan Umum tentang Tahu, Tempe, dan Asam Urat

Apakah tahu dan tempe aman dikonsumsi oleh penderita asam urat?
Ya, penelitian menunjukkan bahwa tahu dan tempe tidak memicu peningkatan kadar asam urat.

7. Mengapa kedelai tidak memicu asam urat meski tinggi purin?

Para peneliti menduga bahwa metabolisme purin dalam kedelai memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan makanan lainnya, meskipun temuan ini masih memerlukan penelitian lebih mendalam untuk mengungkap misterinya.

8. Apa makanan yang sebaiknya dihindari penderita asam urat?

Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya waspada terhadap makanan tinggi purin seperti jeroan, beberapa jenis makanan laut, dan daging merah. Mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi makanan ini bisa menjadi langkah bijak untuk menjaga keseimbangan tubuh.

9. Berapa banyak tahu dan tempe yang boleh dikonsumsi penderita asam urat?

Konsumsi dalam jumlah wajar, misalnya satu hingga dua porsi per hari, dapat dianggap aman.

10. Apakah daging unggas lebih berisiko dibandingkan kedelai?

Ya, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi unggas meningkatkan risiko asam urat hingga 27 persen.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/mnd)

Rekomendasi
Trending