Trik Cerdas Simpan Bawang Merah Cincang Awet Sebulan dengan Mudah

Penulis: Amanda Putri Samsudin

Diterbitkan:

Trik Cerdas Simpan Bawang Merah Cincang Awet Sebulan dengan Mudah
Ilustrasi Bawang Merah Cincang

Kapanlagi.com - Bawang merah, si raja bumbu dapur, memang tak bisa dipisahkan dari berbagai hidangan lezat. Dengan cita rasa gurih dan manis yang khas, bawang merah menjadi bumbu utama yang wajib ada dalam nasi goreng, telur dadar, dan berbagai tumisan. Selain menambah kelezatan, bawang merah juga kaya akan manfaat kesehatan, seperti membantu menjaga kestabilan gula darah dan mendukung kesehatan jantung.

Namun, tantangan besar muncul saat kita berusaha menyimpan bawang merah agar tetap segar, terutama setelah dicincang. Pada Selasa, 29 Oktober, seorang pengguna YouTube bernama Fauzia membagikan tips jitu untuk menyimpan bawang merah cincang agar bisa tahan hingga sebulan! Metode yang dipaparkan sangat praktis dan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan. Penasaran? Mari kita simak langkah-langkahnya yang sederhana namun efektif!

1. 1. Persiapan Bahan yang Tepat untuk Bawang Merah Cincang

Untuk mendapatkan bawang merah cincang yang awet dan segar, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih bahan yang tepat. Siapkan bawang merah segar yang sudah dicincang, bisa dilakukan secara manual dengan pisau atau lebih praktis menggunakan chopper, seperti yang disarankan oleh Fauzia.

Tak kalah penting, siapkan juga jar atau toples kaca yang telah disterilkan. Menurut Fauzia, "Toples kaca yang steril dapat menjaga kesegaran bawang merah dan mencegahnya cepat membusuk." Dengan toples yang bersih, risiko kontaminasi yang bisa menyebabkan pembusukan pun berkurang, sehingga kualitas bawang merah tetap terjaga dan tahan lama saat disimpan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. 2. Merendam Bawang Merah Cincang dengan Minyak Goreng

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan minyak goreng untuk merendam bawang merah cincang tersebut. Fauzia menyarankan penggunaan minyak goreng dalam kemasan daripada minyak curah. Menurutnya, minyak curah cenderung rentan bau tengik yang dapat memengaruhi rasa bawang merah cincang. "Pastikan minyak gorengnya itu kemasan, jangan yang curah, karena rentan bau tengik," ujarnya.

Selain minyak goreng, sedikit minyak wijen dapat ditambahkan untuk memberikan aroma yang lebih harum. Minyak ini akan membantu melindungi bawang merah dari oksidasi yang bisa menyebabkan perubahan warna dan bau.

3. 3. Menyimpan Bawang Merah di Jar Kaca dengan Cara yang Benar

Setelah menempatkan semua bawang merah cincang ke dalam jar kaca, pastikan setiap potongnya terendam sempurna dalam minyak sebelum menutup rapat wadah tersebut. Fauzia menekankan betapa pentingnya menjaga kebersihan sendok saat mengambil bawang, untuk mencegah kontaminasi yang tidak diinginkan.

"Dengan cara ini, insyaAllah bawang bisa bertahan hingga satu bulan," ujarnya. Penutupan yang rapat menciptakan suasana kedap udara yang ideal, sehingga mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat mempercepat kerusakan bawang.

4. 4. Proses Fermentasi di Suhu Ruang sebelum Penyimpanan

Fauzia juga merekomendasikan agar bawang merah cincang dibiarkan terlebih dahulu di suhu ruang selama beberapa jam. Proses ini bertujuan untuk memberikan waktu fermentasi singkat sebelum disimpan di lemari pendingin. "Beberapa jam setelah pembuatan baceman bawang simpan di suhu ruang dulu, baru dimasukkan ke dalam kulkas ya di hari yang sama buat jaga-jaga," jelasnya.

Fermentasi ini akan menghasilkan sedikit gelembung dan aroma asam yang ringan, namun hal ini normal dan menandakan proses fermentasi berjalan dengan baik. Setelah beberapa jam, bawang merah cincang dapat dipindahkan ke bagian chiller untuk penyimpanan yang lebih lama.

5. 5. Tips Penggunaan dan Pengecekan Kualitas Bawang Merah Cincang

Sebelum menggunakan bawang cincang, sangat penting untuk memeriksa kondisinya, terutama setelah disimpan beberapa minggu. Jika ada perubahan warna atau aroma yang mencurigakan, lebih baik tidak memakainya. Dengan proses fermentasi yang tepat, bawang merah bisa tetap segar dan aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

Di kolom komentar Fauzia's Channel, para warganet menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap metode ini, dengan banyak yang bertanya tentang konsistensi minyak di dalam kulkas dan dampak jika minyak wijen tidak digunakan. Secara keseluruhan, metode ini menawarkan solusi praktis bagi siapa saja yang ingin memastikan ketersediaan bawang merah cincang dalam waktu lama.

6. Pertanyaan Umum seputar Bawang Merah Cincang

Apakah bawang merah cincang bisa disimpan di suhu ruang?Bawang merah cincang lebih baik disimpan di suhu ruang hanya beberapa jam untuk fermentasi awal. Setelah itu, sebaiknya disimpan di kulkas agar lebih tahan lama.

7. Apa pengaruh minyak wijen dalam penyimpanan bawang merah cincang?

Minyak wijen memberikan aroma yang lebih harum pada bawang cincang, namun penggunaannya opsional. Jika tidak ditambahkan, bawang cincang tetap dapat awet asalkan direndam dalam minyak goreng kemasan.

8. Mengapa minyak goreng curah tidak disarankan untuk merendam bawang merah cincang?

Minyak curah lebih rentan mengalami oksidasi dan bau tengik, yang dapat memengaruhi aroma serta kualitas bawang merah cincang selama penyimpanan.

9. Bagaimana jika bawang merah mulai terlihat ada gelembung di dalam minyak?

Gelembung ini biasanya muncul sebagai hasil fermentasi, terutama jika disimpan pada suhu ruang beberapa saat. Selama tidak ada perubahan warna atau aroma yang tidak sedap, bawang cincang tetap aman digunakan.

10. Berapa lama bawang merah cincang ini bisa bertahan dalam kulkas?

Bawang merah cincang yang disimpan dalam minyak goreng kemasan di dalam jar kaca tertutup rapat dapat bertahan hingga satu bulan di kulkas, terutama di bagian chiller.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/mnd)