6 Jenis-Jenis Pariwisata di Indonesia, Beserta Contoh dan Tujuannya

Penulis: Dita Tamara

Diperbarui: Diterbitkan:

6 Jenis-Jenis Pariwisata di Indonesia,  Beserta Contoh dan Tujuannya
Pariwisata di Indonesia (credit: pixabay)

Kapanlagi.com - Siapa yang tidak suka berwisata? Semua orang suka berwisata, karena dengan berwisata bisa menjadi momen untuk menghilangkan penat atau bahkan untuk quality time. Tempat-tempat wisata yang masih menjadi favorit dan banyak menjadi tujuan adalah wisata alam. Tapi setiap orang memiliki referensi wisatanya sendiri, ada yang suka wisata alam, wisata air, atau lain-lainnya.

Indonesia sangat kaya wisata, terutama wisata alam sehingga sering menjadi tujuan baik warga lokal atau wisatawan asing untuk berpariwisata. Pariwisata adalah perjalanan wisata yang dilakukan dengan berkeliling baik secara terencana maupun tidak terencana, yang dapat menghasilkan pengalaman luar biasa. Ada beberapa jenis pariwisata berdasarkan tujuannya, seperti:

 

1. Wisata Budaya

Wisata budaya adalah jenis-jenis pariwisata yang pertama. Pariwisata jenis ini tidak kalah dengan pariwisata lainnya, bahkan sering dijadikan agenda untuk kunjungan dari sekolah-sekolah. Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan karena keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat baru yang mengandung budaya. Wisata ini akan diisi dengan mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat, cara hidup, seni dan budaya dari rakyat setempat.

Dengan agenda seperti itu, wisata ini akan mempunyai manfaat dan tujuan seperti melestarikan alam, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperkukuh jati diri, dan mempererat persahabatan antar bangsa. Jika kalian tertarik ingin berwisata budaya, kalian bisa mengunjungi museum atau daerah yang masih memegang erat kebudayaannya.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Wisata Maritim atau Bahari

Wisata bahari adalah kegiatan yang bersifat rekreasi dan dilakukan di laut, pantai, pulau, atau sekitarnya. Wisata ini diisi dengan aktivitas yang menantang keberanian, ketenangan, histori, dan yang paling penting bisa lebih mencintai alam dan lingkungan yang ada.

Setiap lokasi wisata bahari memang memiliki karakteristik dan keunikan yang berbeda. Kalian bisa menemukan hal yang menarik di setiap tempat tersebut dengan sisi yang berbeda. Misalnya bersantai di pantai sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan pemandangan yang eksotis memang akan menjadi kegiatan yang paling menyenangkan dan menenangkan.

 

 

3. Wisata Cagar Alam

Wisata cagar alam banyak dilakukan oleh pecinta alam atau yang gemar memotret beragam binatang atau marga satwa serta beragam fauna. Cagar alam adalah sebuah kawasan dimana makhluk hidup baik itu tumbuhan atau hewan hidup secara lestari. Keberadaannya di kawasan hutan dilindungi oleh Undang-Undang dari risiko bahaya kepunahannya.

Untuk kalian yang berminat untuk berwisata ini, kalian bisa mengunjungi Bali, di Bali wisata cagar alam yang telah berkembang adalah Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya. Tujuan dari wisata bahari adalah untuk melindungi ekosistem yang berada di sekitar cagar alam agar tetap asri dan terlindungi.

 

 

4. Wisata Konvensi

Jenis pariwisata selanjutnya adalah wisata konvensi. Berbagai negara saat ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta, untuk konfrensi, musyawarah, atau pertemuan-pertemuan yang bersifat nasional maupun internasional. Seperti Philipina mempunyai PICC (Philippine Internasional Convention Center) di Manila, atau Indonesia mempunyai Balai Sidang Senayan di Jakarta untuk tempat penyelenggaraan sidang pertemuan besar yang dilengkapi dengan perlengkapan modern.

Semakin banyak konvensi yang diselenggarakan di Indonesia, akan semakin banyak pula devisa negara yang diperoleh dari kegiatan konvensi ini. Karena biasanya peserta konvensi akan menetap lebih lama daripada wisatawan biasa, maka dengan sendirinya akan mengeluarkan biaya yang lebih tinggi pula.

 

 

5. Wisata Pertanian

Jenis pariwisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya. Wisata ini memungkinkan wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi atau hanya melihat-lihat untuk menikmati suasana. Potensi wisata pertanian sangat bagus jika dikelola, karena Indonesia memiliki letak geografis dan iklim yang sangat mendukung.

Konsep wisata pertanian menekankan pada kerja sama antara petani dan pemerintah. Dalam hal ini peran pemerintah sangat penting untuk dapat mendukung program-program yang akan dijalankan dan memberikan modal. Selain itu penyuluhan pertanian juga penting untuk memberikan arahan bagaimana cara meningkatkan produktivitas dengan tetap menjalankan program wisata dengan baik.

 

 

6. Wisata buru

Jenis-jenis pariwisata yang terakhir adalah wisata buru. Wisata ini banyak dilakukan di tempat yang memiliki daerah atau hutan berburu yang diizinkan oleh pemerintah. Wisata buru ini diatur dan ditetapkan oleh pemerintah dari setiap negara, sehingga pemburuan tidak dilakukan dengan sembarang. Misalnya di India, ada daerah-daerah yang memang disediakan untuk berburu macan, badak dan sebagainya. Sedangkan di Indonesia, pemerintah membuka wisata buru untuk daerah Jawa, seperti Garut.

Wilayah Garut memilki hutan yang pas untuk berburu, buruan utamanya adalah babi hutan terutama saat populasinya sedang banyak dan mulai mengganggu tanaman warga. Satwa yang diburu pada dasarnya adalah satwa liar seperti babi hutan. Hal tersebut didasarkan karena pertimbangan babi hutan yang dianggap sebagai hama yang merugikan petani.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending