7 Fakta Menarik Ketupat Lebaran Berdasarkan Sejarah dan Filosofinya

Penulis: Nurul Wahida

Diperbarui: Diterbitkan:

7 Fakta Menarik Ketupat Lebaran Berdasarkan Sejarah dan Filosofinya
Fakta ketupat lebaran (credit: brilio.net)

Kapanlagi.com - Puncak dari bulan Ramadhan adalah perayaan idul fitri atau lebaran yang tentunya ditunggu setiap umat muslim. Saat lebaran berbagai persiapan dilakukan mulai dari penampilan hingga hidangan. Namun ada yang khas, dimana saat idul fitri lekat dengan simbol ketupat. Rupanya simbol tersebut memiliki sejarah dan filosofi yang sangat bermakna.

Logo ketupat memang sangat lekat dengan perayaan idul fitri yang biasanya ditemui diberbagai kartu ucapan. Logo tersebut rupanya terinspirasi dari hidangan ketupat yang sering ada saat lebaran. Bukan saja di Indonesia, ketupat juga terdapat diberbagai negara di Asia Tenggara seperti Malaysia.

Mendekati momen perayaan lebaran, berbagai pedagang dadakan muncul untuk menjual ketupat lebaran. Namun bukan dalam bentuk matang, melainkan berbentuk anyaman ketupat yang terbuat dari pelepah daun kelapa.

Lebaran tanpa ketupat memang terasa tak lengkap, begitulah yang banyak dibilang masyarakat. Namun tahukah kalian bahwa hidangan ketupat ternyata memiliki fakta menarik berdasarkan sejarah dan filosofi yang begitu bermakna.

Lalu apa fakta menarik ketupat lebaran berdasarkan sejarah dan filosofinya?

Berbicara mengenai fakta menarik ketupat lebaran berdasarkan sejarah dan filosofinya tak lepas dari penyebaran Islam di tanah air. Di bawah ini akan diulas mengenai 7 fakta menarik ketupat lebaran berdasarkan sejarah dan filosofinya yang dirangkum dari berbagai sumber.

 

 

 

1. Dikenalkan oleh Sunan Kalijaga

Fakta menarik ketupat lebaran berdasarkan sejarahnya rupanya sudah ada sejak zaman Hindu-Budha. Hal ini tak lepas dari peran besar para Walisongo yang dalam penyebaran Islam di tanah air.

Mengenai sejarah ketupat pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu Walisongo di tanah Jawa. Dakwah Islam yang dibawa oleh Sunan Kalijaga dikenal dengan pendekatan budaya lokal atau asimilasi budaya yakni dengan tradisi masyarakat Jawa. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat tertarik masuk Islam.

Salah satunya ketupat yang telah bergeser maknanya sebagai tradisi Islam ketika lebaran. Dari hidangan tersebut Sunan Kalijaga memperkenalkan dua istilah ketika lebaran yakni Bakda Lebaran dan Bakda Ketupat. Bakda ketupat dimulai seminggu sesudah lebaran. Saat Bakda Ketupat itulah banyak masyarakat membuat anyaman dari daun kelapa muda yang dibentuk persegi dengan sudut lancip di atas dan bawah.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Makna di Balik Ketupat

Berdasarkan filosofi jawa dari adanya hidangan ketupat saat lebaran punya makna yang begitu khusus. Ketupat sendiri merupakan singkatan dari kata "Ngaku Lepat" yang berarti mengakui kesalahan. Ada juga yang menyebut ketupat berasal dari frasa "Laku Papat" yang berarti empat Tindakan.

Sehingga ketupat bukan saja sebagai hidangan melainkan ada makna khusus yang erat dengan tindakan manusia baik dari segi anyaman ketupat, hidangan, serta isian ketupat.

3. Anyaman Simbol Kesalahan Manusia

Fakta menarik ketupat lebaran juga terlihat dari bungkusan anyaman pada ketupat. Kalian mungkin sering mengamati bungkusan anyaman rumit dari daun kelapa muda. Namun tahukah bahwa bungkusan rumit tersebut punya makna khusus sebagai kesalahan manusia. Dimana kesalahan manusia digambarkan sebagai bagian-bagian yang rumit dari bentuk anyaman ketupat.

4. Isian Ketupat Simbol Kesucian

Isian ketupat yang berupa beras putih dan setelah dimasak akan terlihat seperti nasi putih punya makna khusus yakni sebagai simbol kesucian. Dimana ketika membuka ketupat akan terlihat isian nasi putih yang diibaratkan sebagai kesucian hati manusia karena telah memohon ampunan dari segala kesalahan selama satu tahun.

5. Bentuk Ketupat Cerminan Kemenangan

Fakta menarik ketupat lebaran berdasarkan filosofinya juga terlihat dari kesempurnaan bentuk ketupat yang menyerupai persegi dengan sisi sudut lancip berada pada atas dan bawah. Dalam hal ini kesempurnaan ketupat yang dihubungkan dari satu anyaman menuju anyaman lainnya hingga menjadi sempurna dan tidak tidak berlubang adalah cerminan kemenangan.

Kemenangan tersebut berarti telah menang melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan dan mampu meraih kemenangan saat hari raya Idul fitri atau lebaran.

6. Istilah Permohonan Maaf

Fakta menarik ketupat lebaran selanjutnya adalah adanya istilah dengan singkatan permohonan maaf. Istilah tersebut berasal dari hidangan ketupat yang biasanya disajikan dengan santan. Sehingga muncul istilah "Kupa Santen" yang bermakna "Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten."

Kupa sendiri bermakna nasi kupat dan santen adalah santan kelapa yang disebut dengan bahasa Jawa. Namun dibeberapa daerah ketupat memiliki nama yang berbeda seperti di Bali yang disebut sebagai Tipat, di Minangkabau sebagai Ketupek, dan Gorontalo sebagai Atupato.

7. Dijadikan Penolak Bala

Selain sebagai simbol saat lebaran, fakta menarik ketupat rupanya juga dijadikan sebagai penolak bala. Sebab, Sebagian kalangan masyarakat meyakini bahwa menggantungkan ketupat di atas pintu rumah bisa menangkal berbagai bencana yang akan tiba. Namun hal ini perlahan mulai tergerus oleh zaman dan sudah mulai ditinggalkan.

Nah itulah 7 fakta menarik ketupat lebaran berdasarkan sejarah dan filosofinya. Rupanya tidak lepas dari penyebaran agama Islam di Indonesia dengan pendekatan budaya atau asimilasi budaya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending