Kapanlagi Plus - Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang mencari keadilan ke Jakarta. Rombongan berangkat dari Sekretariat Tim Gabungan Aremania (TGA) Gedung KNPI Jalan Kawi Kota Malang, pukul 18.00 WIB dengan dua buah bus.
"Kita berangkat 50 Orang untuk mewakili keluarga korban ke Jakarta mencari keadilan bersama-sama," kata Astrid Puji Rahayu, Koordinator Paguyuban Keluarga Korban, jelang berangkat, Rabu (16/11).
Beberapa di antara korban yang ikut dalam rombongan masih dalam kondisi belum sepenuhnya pulih. Bahkan salah satunya masih harus menggunakan kruk.
"Karena selama ini belum sama sekali menerima keadilan. Jadi kita bertekad bersatu, satu suara kita mencari keadilan. Kita mau ke KPAI karena 60 persen korban itu anak-anak di bawah umur. Terus ke Komnas HAM, Komisi III DPR RI, ke Bareskrim Mabes Polri," urai Astrid.
Sementara Vincentiusari, Wakil Paguyupan mengungkapkan bahwa keluarga korban secara kompak menuntut keadilan secara bersama-sama. Karena kebersamaan dan saling menguatkan menjadi senjata untuk mewujudkan keadilan.
"Kami berinisiatif untuk mempersatukan semua dari keluarga korban yang tujuannya saling menguatkan. Karena kami sudah kehilangan nyawa, nyawa anak kami, saudara kami. Kalau kita tidak saling menguatkan kita sendiri-sendiri, nantinya kita akan hilang. Keadilan ini nggak akan tercapai," urai Vincentiusari.
Mereka berencana mengadu ke sejumlah lembaga, selain membuat laporan ke Bareskrim. Mereka mendesak agar kasus Tragedi Kanjuruhan ditangani oleh Mabes Polri.
"Intinya kami tidak puas, karena ini adalah permasalahan Polda, permasalah polisi di Jawa Timur. Penanganan apabila ditangani Polda Jawa Timur, saya kira kurang relevan. Jadi ini harus ditangani Mabes Polri sebagai yang berwenang di Polri," desaknya.
"Bukan tidak percaya, kami percaya dengan institusi Kepolisian. Tapi ini permasalahannya belum terselesaikan. Jadi kami harus ke Jakarta," tegas Vincentiusari.
(kpl/dar/dyn)