Kapanlagi Plus - Pria asal Jambi, Reynhard Sinaga sukses menjadi bahan perbincangan di media Inggris, tepatnya di kota Manchester. Itu semua gara-gara aksi pemerkosaan dan pelecehan seksual yang dilakukannya pada ratusan pria di apartemen miliknya di mana para korban kehilangan kesadaran saat hal itu terjadi.
Karena aksi gilanya ini, Reynhard Sinaga disebut-sebut sebagai predator seks dan pemerkosa paling produktif di sepanjang sejarah Inggris. Pasalnya, ia diketahui telah memerkosa hampir 200 pria dengan ciri-ciri macho dan memiliki tubuh atletis. Tak heran jika pada akhirnya Pengadilan Manchester menjatuhkan vonis hukuman penjara seumur hidup padanya.
Namun ternyata, tuduhan dari bukti-bukti yang dikumpulkan selama 2 tahun terakhir ini dibantah mentah-mentah oleh Reynhard. Pria yang berstatus sebagai mahasiswa S3 di Inggris ini mengaku jika hubungan seksual di antara dia dan korban adalah suka sama suka.
PERHATIAN!!! Artikel ini berisi penjelasan eksplisit terkait pemerkosaan dan kekerasan seksual dari pelaku pada korban.
Jaksa Simkin pun bertanya dengan tegas apakah Reynhard bisa dengan mudah melakukan hubungan intim dengan orang yang baru saja ditemuinya sekitar 15 hingga 20 menit. Dengan mudahnya pria asing ini meminta Reynhard melakukan penetrasi dan merekamnya dengan kamera ponsel.
Reynhard pun menjawab, "Iya. Saya menyimpan rekaman tersebut untuk saya sendiri. Tidak ada bukti kalau saya pernah menyebarkan (video) di internet."
Pria berusia 36 tahun ini pun menjelaskan jika saat kamera dimatikan, ia bersama korban melakukan berbagai adegan lainnya seperti pasangan normal. Seperti seks oral, ataupun momen di mana pria-pria tersebut bergantian melakukan penetrasi padanya.
Advertisement
Bukan kehilangan kesadaran karena dibius, Reynhard mengaku para korbannya hanya pura-pura tidur. Sementara saat ditanya soal video ada pria yang sampai mendengkur saat pemerkosaan terjadi, Reynhard menjelaskan jika dengkuran itu palsu dan hanya menjadi bagian dalam permainan seks mereka.
"Mungkin mereka punya banyak alasan untuk tidak mengakuinya. Contohnya, mungkin saja mereka ingin menjaga hubungan bersama pasangan. Ini bukan hal mudah bagi seseorang untuk mengakui dirinya adalah seorang gay. Itu mungkin yang memengaruhi mereka saat bersaksi. Mereka mungkin takut, 'Gimana kalau pacarku tahu kalau aku berbohong dan malam itu aku justru menghabiskan waktu bersama pria?'," jawab Reynhard.
Jaksa pun kembali bertanya, "Mereka sama sekali tidak punya alasan untuk berbohong karena mereka tidak berbohong. Mereka dilumpuhkan (oleh obat bius) dan diperkosa olehmu." Mendengar hal ini, Reynhard pun kembali menjawab dengan tegas, "Tidak, mereka hanya malu."
Advertisement
(kpl/sry)